asWw...

weLcome to my bLog.... selamat Membaca ^^_

me

me
so sweet

Cari Blog Ini

Minggu, 20 Maret 2011

"Diri ini adL kendaraan kita sendiri...."(Mungkinkah ?!?)

_Setiap diri manusia seharusnya mempunyai mimpi,
harapan dan cita2 dalam hidupnya.
BiLa manusia tidak memiliki mimpi,harapan dan cita-cita tentu
akan seperti manusia yang hidup tanpa punya arah atau tujuan.

"Ibarat diri ini adalah sebuah kendaraan yang kita kemudikan
untuk mencapai suatu tempat atau tujuan.Bila kita tidak mampu
untuk mengemudikan diri kita maka tentu diri ini tidak sampai ke tempat tujuan."

*cp yg msh bnyk harapan bca ne... ampe abezz

O:)


_Bila kita tidak mampu untuk mengemudikan diri ini maka
tentu akan ada orang lain yang mengemudikan diri ini.
Masalahnya apakah kita siap untuk memberikan kepercayaan
kepada orang yang akan mengemudikan diri ini.

_Dan bila seperti itu kejadiannya maka kita harus benar2 memilih
orang yang bisa kita percaya untuk mengemudikan' diri ini
dan kita juga siap untuk menjadi penumpang yang baik.
Alangkah lebih baiknya kita sendiri yang mengemudikannya
agar kita merasakan nikmatnya sampai pada tempat tujuan
dari hasil usaha kita.Berarti sebelum bisa mengemudikan
diri ini tentu memerlukan ilmu mengemudi.

_Ilmu itu bisa kita dapatkan dari berbagai sumber ..
*misalnya dari orang yang bisa mengemudikan kendaraannya,
dari buku petunjuk mengemudi dan dari berbagai media
yang menyediakan ilmu tentang mengemudi.

Ibaratnya kita yang ingin meraih mimpi
,harapan dan cita2 tentu harus membawa diri ini untuk meraihnya.
Membawa diri ini tentu dengan ilmu.

_Dengan ilmu maka kita akan paham bagaimana membawa
diri ini meraih mimpi,harapan dan cita2.Ilmu yang dicari harus sesuai
dengan mimpi,harapan dan cita2.Kita bisa mendapat ilmu itu
dari orang yang bisa membawa dirinya dengan baik,
dari Al Quran dan Al Hadist dan dari berbagai referensi
yang menyediakan ilmu untuk meraih mimpi,harapan dan cita2 kita.

_Bila ilmu mengemudi itu telah kita dapatkan sehingga kita telah
paham maka kita harus ikhlas untuk menerimanya.
Karena ilmu itu akan tertanam di diri kita bila akal dan hati sejalan.
Bila ilmu hanya tertanam di akal saja maka yang terjadi
bahwa ilmu itu hanya seperti hafalan yang sewaktu2
akan hilang atau bahkan dicabut.Bila ilmu hanya tertanam
di hati saja maka kita hanya akan mengemudikan diri ini menurut
prasangka kita saja tanpa mempertimbangkan benar atau salah.

Maka kita padukan antara akal dan hati (keikhlasan) dalam menerima ilmu.
Insya ALLah mengemudikan diri ini seperti bagian dari ibadah
disebabkan ilmu yang didapatkan oleh akal dan diterima
oleh hati diniatkan murni semata2 karena mencari ridho Allah SWT (Keikhlasan).

_Tidak cukup pula kita hanya menerima ilmu mengemudi
dengan akal dan hati saja.Karena kendaraan (diri) ini perlu dijalankan.
Maksudnya ilmu mengemudi itu akan benar2 bermanfaat
kita rasakan bila dipraktekkan (diamalkan).
Saat mengamalkan ilmu mengemudi itu maka kita memerlukan orang2
yang melatih dan mendampingi kita untuk bisa mengemudikan kendaraan (diri) ini.
Tentunya orang2 itulah yang telah memiliki pengalaman
dan pengetahuan lebih daripada kita.Kita pun tidak perlu malu
dan segan untuk bertanya kepada orang2 tersebut.
Seperti kata pepatah malu bertanya sesat di jalan.
Coba aza kita nekad untuk mengemudi sendiri tanpa dilatih orang2
berpengalaman dan berpengetahuan lebih,
yang ada kita akan kebingungan bila ilmu yang didapat
dihadapkan dengan kondisi nyata yang terjadi di jalanan.
Lalu bisa terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dengan kendaraan (diri) kita.

_Tentunya yang namanya manusia sebagai makhluk sosial
tidak bisa lepas dari bantuan orang lain.
Nah,kan kita udah bisa tuch menjalankan kendaraan (diri) ini.
Berarti tahap selanjutnya kita harus mempunyai kesungguhan (jihad)
untuk membawa kendaraan (diri) ini menuju mimpi,harapan dan cita2.
Jangan sampai dech karena melihat sesuatu yang memalingkan kita
untuk terus mengemudi di jalan menuju mimpi,harapan dan cita2,
kita rela memutar kemudi dan bahkan berbelok arah.Di mana kesungguhan kita itu?.
Hanya karena jalan yang dilalui kendaraan (diri) ini sangat terjal,
penuh onak,penuh duri,sangat panjang,bergelombang
dan lain2 maka kita rela untuk berbelok arah?!?

Sebagai pengemudi yang profesional tentunya ada keinginan
untuk bisa sampai pada tujuan yang diinginkan walaupun
jalan yang dilaluinya tidak sebaik seperti apa yang dipikirkannya.
Pengemudi profesional tentunya akan menikmati jalan yang ditempuhnya.
Maka,sebagai pengemudi bagi kendaraan (diri) ini tentunya sudah
selayaknya mempersiapkan mental dan fisik
untuk rela berkorban apapun jua dalam mencapai tujuan yang dimimpikan,
diharapkan dan dicita2kan.Kalau tidak ada rasa pengorbanan itu

..._maka kita tidak akan mampu bertahan mengemudikan kendaraan (diri)
ini di jalan penuh onak dan duri dsb untuk menuju mimpi,harapan dan cita2 kita.
Tanpa pengorbanan kita rela mencari jalan lain yang lebih menyenangkan.

Padahal hanya satu2nya jalan itu yang harus kita lalui jika ingin menuju mimpi,
harapan dan cita2 itu.Sebenarnya ini adalah pillihan kita untuk
terus melaju atau mundur bahkan berbelok arah hanya
karena ketidaksiapan kita untuk berkorban.
Ternyata telah diputuskan untuk terus melaju di jalan ini
dan siap untuk berkorban.Maka, tahap selanjutnya adalah
kita mentaati segala peraturan dan perintah yang ada agar kendaraan (diri)
bisa dengan selamat sampai pada tujuan yang diharapkan.Kita tidak ragu2 lagi
dengan peraturan dan perintah itu,baik berupa rambu2
,undang2,bahkan perintah pak polisi (n_n).

Peraturan dan perintah itu menjadi pedoman perjalanan kendaraan (diri) kita.
_Pedoman itu dianalogikan seperti Al Quran dan Al hadist.

Biar tidak kesasar/tersesat maka kita harus siap untuk taat terhadapnya
dan siap taat kepada orang2 yang menyerukannya,
baik Rasulullah,Sahabat2 beliau dan para pengikutnya
yang tetap istiqomah membawa risalahnya.
Kalau tidak siap untuk taat berarti tidak siap untuk menuju mimpi,
harapan dan cita2 kita. Ketaatan itu harus diselimuti dengan keteguhan.
Karena kalau tidak teguh kita tidak akan kuat mentaati peraturan dan perintah yang ada.
Dan ini dikhawatirkan kendaran (diri) yang kita kemudikan ini akan berhenti di tengah jalan.

_Atau bahkan karena kejenuhan kita maka kita
akan melanggar sedikit peraturan dan perintah tersebut yang
bisa berakibat kurang baik kepada kendaraan (diri) kita.
Kalau tiba2 ada polisi yang menilang diri kita maka kita akan punya catatan kriminal.

_Maka,sudah sebaiknya kita tetap teguh untuk mentaati peraturan
yang ada dan senantiasa memperbaharui keteguhan kita.
Keteguhan terhadap peratuan dan perintah yang ada membuktikan
kita sebagai pengemudi yang memiliki loyalitas.
Dan biasanya akan ada saja reward yang kita dapatkan
dari arah yang tidak disangka2.Ooo iya,ketika kita mengemudikan kendaraan (diri)
kita maka kita harus mengenal makna persaudaraan (ukhuwah).

_Karena kendaraan (diri) kita yang cukup besar
dan luas untuk dibawa agak mubadzir donk kalo dibiarkan bangku2 kendaraan (diri) kita itu kosong.

_Maka kita senantiasa mengajak saudara2 kita yang lain
untuk bisa ikut bersama kita meraih mimpi,harapan dan cita2
yang sama dan mulia.

_Kita pun juga bisa menyerukan kepada orang lain yang
sedang membawa kendaraan(diri)nya untuk ikut menjadi
rombongan menuju mimpi,harapan dan cita2 yang sama dan mulia.
Tapi meyerukan bukan berarti memaksakan,hanya sekedar
menyadarkan saja bahwa mimpi,harapan dan cita2 kita itu amat indah dan mulia.
Dengan bersama2 meraih mimpi,harapan dan cita2
dalam bingkai ukhuwah Islamiyah segala hambatan dan rintangan bisa diminimalisir.
Kita pun bisa saling melengkapi dan memahami kelebihan
dan kekurangan yang dimiliki oleh kendaraan (diri) kita masing2.
Walaupun kendaraan (diri) setiap yang dibawa saudara2 kita berbeda2
namun tetap satu hati untuk bisa sampai pada tujuan yang indah dan mulia.

_Sebagaimana yang kita tau bahwa tahapan ukhuwah Islamiyah itu
diawali dengan rasa saling mengenal (taaruf),memahami (tafahum),
saling tolong menolong (taawun) dan saling menjamin antara satu dengan yang lain (takaful).

Landasan paling dasar dalam ukhuwah sebelum saling mengenal
yaitu senantiasa berprasangka baik (Husnu Dzon) dan tingkat tertingginy
a setelah adanya rasa saling menjamin yaitu adanya rasa saling mengorbn
kan dirinya untuk kepentingan saudaranya (itsar).
Perjalanan yang akan kita lalui akan terasa indah bila bersama
saudara2 kita dengan satu hati menuju tujuan,mimpi,harapan dan cita2 yang mulia.

Dan terakhir,karena perjalanan kendaraan (diri) kita
untuk menuju tujuan yang mulia itu sangat panjang
dan berliku maka kita dan saudara2 kita harus senantiasa
ada rasa saling mempercayai dalam kebenaran.

Bila rasa saling kepercayaan itu pudar maka hendaklah kita memperbaharuinya.
Bagaimana kita bisa percaya kepada orang2 yang
tidak membawa kebaikan untuk kendaraan (diri) kita?....

^Bagaimana kita bisa percaya kepada orang2 yang memalingkan kita dari jalan menuju mimpi,
harapan dan cita2 indah dan mulia itu?...
Bagaimana kita bisa percaya kepada orang2 yang ternyata melemahkan kita untuk menuju mimpi,
harapan dan cita2 indah dan mulia itu?...
Bagaimana kita bisa percaya kepada orang2 yang ternyata menggugurkan kendaraan (diri)
kita dari perjalanan yang sudah kita azzamkan (tekadkan) untuk kita lalui?...
Bagaimana kita bisa percaya kepada orang2 yang menawarkan mimpi,
harapan dan cita2 yang semu?... "Wahai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu
orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya
(menimbulkan kemudaratan bagimu.Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu.
Telah nyata kebencian dari mulut mereka,
dan pa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi.

Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami),jika kamu memahaminya."(QS.Ali Imran (3):118)

"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang2 yang fasik."(QS.Ali Imron (3):110)

_Wahai jiwa-jiwa yang membawa kendaraan(diri)nya masing2
bersegeralah untuk menentukan mimpi,
harapan dan cita2 agar bisa kita tentukan jalan mana yang kita pilih untuk siap kita lalui....

NB:Mohon maaf apabila ada kata2 yang salah
karena ini sebagai renungan buat dY sebagai manusia
yang penuh khilaf
dan dosa serta mempunyai keterbatasan.
Bila ada yang baik sesungguhnya itu datangnya dari Allah SWT
maka janganlah ragu untuk mengambilnya.

KEEP HAMASAH FOREVER...!!!

by: ^-MYHEART
^16 Agustus 2010 jam 9:48

Tidak ada komentar:

Posting Komentar