asWw...

weLcome to my bLog.... selamat Membaca ^^_

me

me
so sweet

Cari Blog Ini

Rabu, 02 Juni 2010

karakterisasi
1. AGUS BUDIONO
Bujang lapuk berumur 30 tahun, anak tunggal dari Raden Cokrosasmito Hadiwidjojo yang manja, keturunan orang kaya, berpenyakit jantung, lemah dan sakit-sakitan.\
2. RAHAYU WALANDARI
Anak gadis semata wayang dari Raden Suwiryo Djajadiningrat, tamatan SKP, berusia sekitar 25 tahun, manja dan agak keras kepala, rajin dan pandai.
3. RADEN SUWIRYO DJAJADININGRAT
Berusia sekitar 60 tahun, kolot, pelit dan agak egois, mudah lelah dan marah.
Tujuan Utama Peran
A. Tujuan utama watak dalam seluruh naskah
1. AGUS BUDIONO :
Meminang putri Raden Suwiryo yang bernama Rahayu Wulandari.
2. RAHAYU WULANDARI :
Menerima lamaran Agus Budiono
3. RADEN SUWIRYO :
Menyetujui keinginan Agus Budiono yang bermaksud melamar Rahayu .


^naskah*

Adegan I :
(berkunjung dengan alasan ingin mengungkapkan isi hatinya)
AGUS :(mengetuk pintu)
SUWIRYO :Ealah, alah alah, ada orang rupanya. Ooo Agus Budiono, walah walah… kok njanur gunung. Apa kabar ?
Baik….? (mereka bersalaman)
AGUS :Baik, terima kasih, bagaimana dengan bapak ?
SUWIRYO :Baik, baik. Terima kasih atas doamu, wel geduwel bleh…….duduklah. Memang tidak baik melupakan tetanggamu, Agus. Tapi, tunggu dulu, tumben kau kok pakai pakaian resmi-resmian ? Pakai Jas, dasi, sapu tangan, wel geduwel……………..Mau kondangan kemana ?
AGUS :Bukan, saya hanya ingin mengunjungi Pak Suwiryo Djajadiningrat yang baik.
SUWIRYO :Lalu mengapa pakai jas segala ? Seperti lebaran saja. Poso ae durung. Kurang sak sasi engkas.
AGUS :Begini soalnya (memegang tangannya sendiri), saya mengunjungi Pak Suwiryo yang baik, karena ada satu permintaan. Sudah lebih dari satu kali saya merasa sangat beruntung mendapat pertolongan dari njenengan pak dan selalu boleh dikatakan……………..tapi saya, saya begitu gugup. Bolehkah saya minta segelas air Pak Suwiryo ? ………….segelas air !
SUWIRYO :(kesamping mengambil minuman) Paling mau utang duwit lagi. Tapi tak mungkin kuberi. (kpd Agus) Ada apa sebenarnya Gus ?
AGUS :Terima kasih Pak Suwiryo……..maaf………Pak Suwiryo Djajadiningrat yang baik, saya begitu gugup, pendeknya tak seorangpun bisa menolong saya, kecuali panjenengan. Meskipun saya tak patut menerimanya dan tak berhak pula mendapat pertolongan dari panjenengan pak.
SUWIRYO :Ah, Agus jangan bertele-tele, langsung saja, ada apa ?
AGUS :Segera, segera, soalnya adalah saya datang untuk melamar putri Bapak (berbalik badan)
SUWIRYO :(dengan girang) Anakku Agus, Agus Budiono, ucapkanlah itu sekali lagi, aku hampir tidak percaya.
AGUS :Saya merasa terhormat untuk meminang…………….
SUWIRYO :Anakku sayang, aku sangat gembira, wel geduwel………(memeluk) Aku sudah mengharapkannya lama sekali, memang itulah keinginanku, aku selalu mencintaimu Agus, seperti kau ini anakku sendiri. Moga-moga Tuhan memberkahi kalian, memberikan kalian cinta, nasib baik, wel geduwel……..aku selalu mengharapkannya……………mengapaaku berdiri disini seperti tiang ? Aku membeku karena girang, membeku seratus persen seluruh hatiku. Sebaiknya aku panggil Rahayu ……………. wel geduwel bleh………..

Adegan II
Agus; menceritakan tentang kehidupan dirinya yang ingin cepat kawin.

AGUS :Pak Suwiryo Djajadiningrat yang baik, bagaimana pak ? Bolehkah aku mengharapkan dia menerima lamaranku ?
SUWIRYO :Bagi seorang yang gantengnya seperti kau, dia akan menerima lamaranmu. Aku yakin sekali, ia sudah rindu seperti kucing,wel geduwel bleh………..sebentar…………….(keluar)
AGUS :Aku kedinginan, gemetar seperti hendak menempuh ujian penghabisan, tapi baiknya adalah memutuskan sesuatu sekarang juga, kalau orang berpikir terlalu lama, ragu-ragu membicarakannya, menunggu kekasih yang cinta sehidup semati, akhirnya malah tidak kawin-kawin……… brrr……aku kedinginan. Rahayu Wulandari gadis yang baik, ia pandai memimpin rumah tangga, ia tidak jelek, terpelajar, tamatan SKP, apalagi yang aku inginkan ? Tapi aku sudah pening, aku gugup (minum). Ohh… aku harus kawin. Pertama, aku sudah berumur 30 tahun, boleh dikatakan umur yang kritis juga. Aku butuh hidup teratur dan tidak terlalu tegang, karena aku punya penyakit jantung, selalu berdebar-debar, aku selalu terburu-buru, bibirku gemetar dan mataku yang kanan selalu berkerinyut-kerinyut. Kalau aku baru naik ranjang dan mulai terbaring, ooohhh……..pinggang kiriku sakit. Aku bangun, meloncat seperti orang kalap ! Aku bejalan sedikit baru kemudian aku pergi tidur lagi, tapi kalau aku hampir ngantuk datang lagi penyakit itu dan ini berulang sampai dua puluh kali.
....(Rahayu masuk)....
ADEGAN III
Agus ; ingin mengungkapkan isi hatinya yang berniat melamar Rahayu.
AGUS :Apa kabar Rahayu Wulandari yang baik ?
RAHAYU :BAIK...
Maafkan kalau bajuku jelek, aku sedang mengiris buncis di dapur. Mengapa sudah lama tidak datang ? Duduklah (mereka duduk). Sudah makan ? Mau rokok? …………ini koreknya. Hari terang sekali, sehingga petani-petani tak dapat kerja. Sudah berapa jauh hasil panenmu ? Sayang aku terlalu serakah memotong tanaman, sekarang aku menyesal. Aku takut busuk, aku seharusnya menunggu. (memandang sebentar baru menyadari) Eeh, apa ini ? Pake baju begini…….baru ? Mau pergi kemana Agus ? Ouu…….kau sangat cakep sekarang ! Ada apa ?,,,,,Ada apa ? (hening)
AGUS :Akan kusingkat saja. Kau tahu Rahayu yang manis bahwa sejak kecil aku mengenal kau dan keluargamu. Almarhumah bibiku dan suaminya, dari mana aku, seperti kau ketahui, diwarisi tanah dan rumah, selalu menaruh hormat dan menjunjung tinggi ayah dan ibumu. Keluarga Cokrosasmito ayahku dan dan keluarga Raden Suwiryo ayahmu, selalu rukun dan boleh dikatakan sangat intim. Lebih-lebih lagi seperti kau ketahui, tanahku berdampingan dengan tanahmu. Barangkali kau masih ingat lapangan Sarigadingku yang dibatasi oleh pohon-pohon…………..
RAHAYU :Maaf aku memotong. Kau katakan “lapangan Sarigadingku”. Apa benar itu milikmu ?
AGUS :Ya, itu milikku.
RAHAYU :Jangan keliru. Lapangan Sarigading adalah milik kami, bukan milikmu.
AGUS :Tidak, itu adalah milikku, Rahayu Wulandari yang manis.
RAHAYU :Aneh, baru kudengar sekarang. Betapa mungkin tanah itu tiba-tiba jadi milikmu ?
AGUS :Tiba-tiba jadi milikku ? Ah, ning………..aku ini sedang berbicara tentang lapangan Sarigading yang terbentang antara kebunku dan rawa kering.
RAHAYU :Aku tau, itu adalah milik kami.
AGUS :Tidak, Rahayu yang terhormat, kau keliru, itu adalah milik kami.
RAHAYU :Pikirlah apa yang kau omongkan Cak Agus yang pikun……..sejak berapa lama tanah itu jadi milikmu ?
AGUS :Apa yang kau maksudkan dengan “berapa lama” ? Sejak aku masih kencing tengkurap, tanah itu adalah milik kami.
RAHAYU :Mana bisa……… ?!
AGUS :Aku punya bukti tertulis, Rahayu Wulandari Suwiryo Djajadiningrat ……………Lapangan Sarigading dulu memang hak milik yang dipersoalkan. Tapi sekarang setiap orang tau, bahwa tanah itu milikku dan hal itu sekarang sudah tidak jadi persoalan lagi. Pikirlah baik-baik…………….nenek bibiku mengijinkan tanah itu dipakai oleh petani-petani kakek ayahmu tanpa uang sewa selama 40 tahun, dan sudah jadi kebiasaan mereka untuk menganggap tanah itu jadi milik mereka. Tapi sesudah itu, sesudah perjanjian habis, yaitu sesudah proklamasi………
RAHAYU :Semua ucapanmu sama sekali tidak benar. Ayah kakekku dan kakekku, keduanya menganggap bahwa tanah mereka memanjang sampai rawa kering. Jadi lapangan Sarigading adalah milik kami. Walah…………..aku gak ngerti apa yang jadi persoalan, ini jelas merusak suasana Agus Budiono !
AGUS :Akan kutunjukkan dokumen-dokumennya Rahayu Wulandari.
RAHAYU :Kau itu mau melucu atau memang menggoda aku ? Itu tidak lucu sama sekali. Kami memiliki tanah itu hampir 3 abad lamanya dan sekarang tiba-tiba kudengar tanah itu bukan milikku. Maaf Agus Budiono Cokrosasmito, aku terpaksa tidak dapat mempercayai ucapan-ucapanmu itu. Aku tidak tergila-gila pada tanah lapangan itu, besarnya juga tidak lebih dari 20 meter dan harganya paling juga cuman berapa juta. Tapi aku terpaksa protes karena ketidakadilan. (Agus respon mau ngomong) Kau boleh mengatakan apa yang kau sukai tapi aku tidak dapat membiarkan ketidakadilan.
AGUS :Aku mohon kau sudi mendengarkan aku. Petani-petani kakek ayahmu, seperti kukatakan tadi, membikin batu bata untuk nenek bibiku dan (menghela nafas) nenek bibiku karena ingin membalas kebaikan ini………
RAHAYU :Kakek, nenek, bibik, aku gak ngerti itu semua. Lapangan Sarigading itu adalah milik kami ! Itulah………….
AGUS :Milikku ! Milikku………!
RAHAYU :Milik kami….! Biarpun kau akan bertengkar selama 2 hari dan memakai 15 jas ini, tapi lapangan itu tetap milik kami, kami, dan kami…..Aku tak menghendaki kepunyaanmu, tapi aku gak pingin kehilangan punyaku. Sekarang kau boleh katakan apa yang kau suka.
AGUS :Aku juga tak tergila-gila pada lapangan itu, Rahayu Wulandari. Kalau kau mau akan kuberikan tanah itu padamu sebagai hadiah.
RAHAYU :Aku yang bisa berikan tanah itu padamu sebagai hadiah, karena itu adalah milikku. Ini jelas merusak suasana Agus Budiono. Percayalah, sampai sekarang aku masih memandangmu sebagai sahabat yang baik. Tahun yang lalu kami meminjamkan mesin penggilingan padi hingga bulan November dan sekarang kau berani menganggap kami sebagai kaum melarat, menghadiahi aku dengan tanahku sendiri. Maafkan aku Agus Budiono, ini bukan sikap tetangga yang baik. Bisa aku pastikan bahwa ini kuanggap sebagai suatu penghinaan.
AGUS :Kalau begitu menurut anggapanmu, aku ini kau anggap garong ? Oh, aku belum pernah merampas tanah orang lain, ning, dan aku tidak bisa membiarkan siapapun juga menghina aku dengan cara yang demikian. (minum) Lapangan Sarigading adalah milik kami.

RAHAYU :Bohong ! Milik kami !
AGUS :Milikku ! Milikku !
RAHAYU :Bohong ! Akan kubuktikan, hari ini akan kusuruh buruh kami memotong rumput di lapangan itu.
AGUS :Ya kutendang mereka semua keluar.
RAHAYU :Awas kalau berani.
AGUS :(memegang dadanya) Lapangan Sarigading adalah milikku ! Milikku !
RAHAYU :Gak usah menjerit. Kau boleh berteriak-teriak sampai kehilangan nafas karena marah kalau di rumahmu sendiri, tapi disini kuminta jangan……… kuminta agar kau tau adat.
AGUS :Kalau aku tidak sakit ning………..kalau kepalaku tidak berdenyut-denyut, aku tidak akan berteriak-teriak seperti ini. (teriak) Lapangan Sarigading milikku !!!
RAHAYU :Punya kami !
AGUS :Punyaku !
RAHAYU :Kami !
AGUS :Punyaku !!! (Suwiryo masuk)
SUWIRYO :Ada apa berteriak-teriak ? Mengapa ?
RAHAYU :
Ayah, coba terangkan sama orang ini, siapa yang memiliki lapangan Sarigading, dia atau kita ?
SUWIRYO :Agus, lapangan Sarigading adalah milik kami.
AGUS :Masya Allah, Pak Suwiryo ! Bagaimana bisa jadi milik sampeyan ? Cobalah sedikit adil. Nenek bibiku meminjamkan lapangan tersebutkepada petani-petani kakek sampeyan, mereka telah memakainya selama 40 tahun, dan mereka menganggap bahwa tanah itu telah menjadi milik mereka. Tapi ketika perjanjian selesai maka tanah itu adalah milik kami.
SUWIRYO :
Maaf ya Gus, kau lupa bahwa petani-petani itu tidak membayar sewa kepada nenekmu, wel geduwel, karena justru hak tanah itu dipersoalkan, dan tak lama kemudian…………sekarang tiap anjingpun mengetahui kamilah pemiliknya, mungkin kau belum melihat petanya, Agus !

aDegan IV
Raden Suwiryo; menegaskan hak / sikapnya sebagai pemilik Lapangan Sarigading.

SUWIRYO : Ada apa berteriak-teriak ? Mengapa ?
RAHAYU :Ayah, coba terangkan sama orang ini, siapa yang memiliki lapangan Sarigading, dia atau kita ? Agus, lapangan Sarigading adalah milik kami.
SUWIRYO :Kenapa kalau iya ? Lalu kenapa kalau tidak ? Itu kan tidak berarti apa-apa. Tak ada lagi Lapangan Sarigading. Yg baik di daerah kita ini.
AGUS :Tapi Lapangan Sarigading. dari si Kliwon bukan ? Betul kan ?
SUWIRYO :Jangan terburu-buru Gus, duduklah.
AGUS :Maaf jantungku berdebar-debar. (tempo) Mari kita tinjau fakta-faktanya,
Kuingat juga....
SUWIRYO :(menirukan) Kuingat juga. Apa yang kauingat ??
AGUS :Jantungku berdebar-debar, kakiku sudah hilang rasa semua, aku tak bisa.
RAHAYU :(menirukan, sinis) Jantungku berdebar-debar, itukah sikap seorang pemburu ? Merengek ? Hei Agus,…….. kau seharusnya berbaring di ranjang dan minum obat kuat, daripada mempermasalahkan lapangan punya kami . Huuh, jantungku berdebar-debar, huh.
SUWIRYO :Ya benar. Itukah seorang pemburu ? Dengan penyakit jantungmu itu seharusnya kau tinggal dirumahdaripada terguncang-guncang diatas kuda.
Kalau kau betul-betul seorang pemburu ya tak apalah, tapi kau cuma ikut-ikutan untuk bertengkar dan ikut-ikutan campur tangan urusan lapangan atu tanah punya orang lain, wel geduwel bleh. Aku cepat marah Agus. Lebih baik kau hentikan saja perbantahan ini. Kau-bukan-seorang-pemburu !!
AGUS :(bangkit menantang) Dan kau ? Apakah kau juga seorang pemburu ? Kau ikut kan hanya untuk korupsi dan menjilat hati pembesar-pembesar. Ooh jantungku. Kau ikut orang……… berkomplot !!
SUWIRYO :Apa ?? Aku orang berkomplot ??!! (berteriak) Tutup mulutmu !!
AGUS :Tukang komplot.
SUWIRYO :Pengecut, arek umbaran !
AGUS :Tikus tua ! Rentenir ! Lintah darat !!
SUWIRYO :Tutup mulutmu atau akan kubunuh kau dengan senapan ayam liar. Goblok!!
AGUS :Setiap orang mengetahui……. oh jantungku………. bahwa istrimu dulu suka memukulimu……. Ooooh…….. jantungku………… bahuku………. mataku………. aku pasti mati……… oohh……………
SUWIRYO :Daripada raimu itu, suka ngintip babu-babu tetangga.
AGUS :Oh…..oh……oh……. jantungku pasti hancur ini, pundakku sudah linu. Kenapa dengan pundakku ? Oooohh…… aku pasti mati (jatuh ke lantai)
SUWIRYO :Setan alas ! Pengecut ! Clipir ! Guoblok ! Aku merasa panas…………. (terduduk) tolol…… tolol…… tolol………..(minum)
RAHAYU :Seorang pemburu apa kau ? Tidak tahu sedikitpun soal menunggang kuda…….. Ayah !! Kenapa dia ? (berteriak) Ayah, ayah ! Lihatlah dia ! Lihatlah Agus, yah ! Oohh dia mati !
SUWIRYO :Aku merasa lemas, sudah bernafas kurang hawa.
RAHAYU :Ia mati……..! Ia mati……..!!
SUWIRYO :Siapa yang mati ? (melihat Agus) Ia benar-benar telah mati, Ya Allah ! Dokter !! (meletakkan air di bibir Agus) Minum……. ia tidak mau minum. Jadi dia mati, wel geduwel bleh………… mengapa aku tak menembak diriku ? Beri aku pistol…….. pisau…………! (Agus bergerak-gerak) Kurasa dia hidup……..minum, minumlah Agus….…..
AGUS :Dimana aku ?? (nggliyeng)
SUWIRYO :Sebaiknya kau segera kawin, wel geduwel bleh, persetan kalian. Dia menerima kamu. Aku berikan anakku.
AGUS :Ahh siapa ? (bangun) Siapa ?
SUWIRYO :Ia menerimamu dan persetan kalian.
RAHAYU :(hidup) Yaaa……. Yaaaa…… kuterima kau.
SUWIRYO :Jabatlah nak, jabatlah tangannya wel geduwel bleh.
AGUS :Haa, apa ? Aku gembira, maaf ada apa sebenarnya ? Oohh ya, aku mengerti. Jantungku berdebar-debar, kepalaku pusing. Aku senang Rahayu yang manis.
RAHAYU :Aku……. Aku juga senang Agus Budiono.
SUWIRYO :Nah………… selesailah sudah satu persoalan di dalam kepalaku.
RAHAYU :Tapi kau harus terima sekarang, tanah itu punya kami
AGUS :Haa ? Oh dia lebih cerdik Rahayu Wulandari sing ayu dhewe.
RAHAYU :Ia kurang cerdik !
AGUS :Ia lebih cerdik !
RAHAYU :Kurang !
AGUS :Lebih !
RAHAYU :Kurang !
AGUS :Lebih !
SUWIRYO :Naahhh ! Inilah permulaan hidup sepasang suami istri………..!! Wel geduwel bleh ! Bakso ! Bakso ! Tahu Campur ! Lontong balap ! Kikil ! Rujak Cingur ! Semanggi ! Kupang ! Tahu Tek ! Tek ! Tek ! Tek !
Kita pesta ! Kita pesta !! Kondangan Rek !!

- The End -
_________________________________________________________

Sabtu, 22 Mei 2010

_..arti warna.._

_Memang tidak ada ketentuan blog Anda harus bagaimana, dan skins apa yang seharusnya digunakan untuk blog Anda jika blog Anda menggunakan tema gembira atau sedih sekalipun. Tapi ada baiknya Anda mengasah kepekaan seni untuk menerapkan tampilan yang pas dengan tema atau isi yang akan Anda tampilkan untuk blog Anda. Hal yang paling mudah untuk menjadi patokan ialah mengenai konsep warna. Warna telah diyakini memiliki representasi yang berbeda-beda terhadap kesan seseorang dalam mempersepsinya.

Dengan kata lain kehadiran simbolis dari suatu warna diartikan berbeda, pada saat-saat tertentu dari warna yang lain.
Contohnya : Seseorang lebih nyaman atau pas menggunakan pakaian berwarna hitam saat dia mengunjungi upacara pemakaman rekannya yang meninggal, dan tentunya dia akan sangat canggung saat pada situasi yang sama menggunakan pakaian berwarna kuning menyala.
Berikut ini ialah keterangan dari simbol warna yang mungkin telah lazim diyakini oleh sebagian masyarakat dan dapat digunakan sebagai awal konsep bagi gagasan penentuan template skins untuk blog Anda.

• Hijau
Warna hijau menunjukkan ; warna bumi, penyembuhan fisik, kesuksesan materi, kelimpahan, kesuburan, keajaiban tanaman dan pohon, pertumbuhan, pencapaian personal, kebangkitan, pembaharuan, muda, stabilias, daya tahan, kesegaran, alami, lingkungan, kesehatan, keamanan, rujukan, cinta, keseimbangan, ketenangan, harapan, ketergantungan, persahabatan.
Warna hijau pada web dapat digunakan untuk menetralisir mata dan relaksasi atau menenangkan pikiran, disisi lain dapat merangsang kreatifitas. Hijau sangat nyaman di mata dan dapat membangkitkan suatu visi, suatu obyek yang diatur di atas warna hijau sebagai latar belakang akan terlihat seperti sangat jauh dan memiliki kedalaman.
_hijau selalu diasosiasikan dengan hati."
Memakai pakaian warna hijau niscaya
perasaan qt akn mendapat energi yang di perlukan...

• Hitam
Perlindungan, pengusiran, sesuatu yang negative, mengikat, kekuatan, formalitas, misteri, kekayaan, ketakutan, kejahatan, ketidakbahagiaan, perasaan yang dalam, kesedihan, kemarahan, sesuatu yang melanggar (underground), modern music, harga diri, anti kemapanan.
Warna hitam sangat baik untuk menambahkan kesan misteri, latar belakang warna hitam dapat menampilkan perspektif dan menampilkan kedalaman. Warna hitam sangat bagus untuk blog yang menampilkan karya seni atau fotografi untuk membantu menekankan pada warna-warna lain.

• Putih
Warna putih menunjukkan kedamaian, pencapaian ketinggian diri, spiritualitas, kedewaan, keperawanan atau kesucian, kesederhanaan kebersihan, tak bersalah, kesempurnaan, keamanan, cahaya, persatuan. Warna putih sangat bagus untuk menampilkan atau menekankan pada warna lain, serta menekankan pada kesederhanaan dan kebersihan.

• Merah
Warna merah, bias jadi merupakan warna yang cukup digemari dimana ia dapat menampilkan kesan energi, kekuatan, hasrat, erotisme, keberanian, symbol dari api, pencapaian tujuan, darah, resiko, ketenaran, cinta, perjuangan, perang, bahaya, kecepatan, panas, perhatian, kekerasan.
Warna merah dapat menyampaikan kecenderungan untuk menampilkan gambar dan teks secara lebih besar dan dekat. Warna merah dapat mengganggu apabila digunakan dengan daerah yang besar dan sebagai ikon warna untuk menunjukkan keberanian seseorang. Warna merah sangat menarik apabila digunakan pada blog yang memiliki tema terkait dengan “energi” seperti mobil/kendaraan bermotor, olahraga dan permainan.

• Biru
Warna biru merujuk pada kesan seperti berikut ini; komunikasi, peruntungan yang baik, kebijakan, perlindungan, inspirasi spiritual, tenang, kelembutan, dinamis, air, laut, kreatifitas, cinta, kedamaian, kepercayaan, loyalitas, kepandaian, panutan, kekuatan dari dalam, kesedihan, kestabilan, kepercayaan diri, kesadaran, pesan, ide, berbagi, idealisme, empati, dingin, konservatisme, persahabatan dan harmoni, serta kasih sayang.
Warna biru memiliki kesan tenang dan menekan keinginan, dimana tidak meminta mata untuk memperhatikan, gambar dan obyek yang berwarna biru, dan pada dasarnya dapat menciptakan perasaan yang dingin dan tenang. Warna biru merupakan warna favorit para pengguna web, karena warna biru dapat menampilkan kekuatan teknologi, kebersihan, udara, langit, air dan laut.
Selain itu warna biru apabila digabungkan dengan warna seperti merah dan kuning dapat memberikan kesan kerpercayaan dan kesehatan.
Jika Anda berkecimpung di bidang kerja yang membutuhkan ide-ide kreatif yang segar, warnai ruang kerja Anda dengan warna biru . Warna ini menggambarkan kesejukan, santai dan tidak hanya memiliki kemampuan menenangkan urat saraf yang tegang tapi juga diketahui meningkatkan kreativitas.


Untuk lingkungan kantor: hijau sebagai warna keberuntungan dan penuh harmonis. Jika Anda terus menerus menatap komputer atau membaca dokumen terlalu lama, beralihlah melihat nuansa kehijauan untuk beberapa saat, untuk mengistirahatkan mata Anda.

• Ungu
Warna ungu merujuk pada; pengaruh, pandangan ketiga, kekuatan spiritual, pengetahuan yang tersembunyi, aspirasi yang tinggi, kebangsawanan, upacara, misteri, transoformasi, kebijakan, pencerahan, arogan, intuisi, mimpi, ketidaksadaran, telepati, empati, imajinasi, hubungan spiritual, kepercayaan yang dalam, harga diri, independensi, magic atau keajaiban, kontemplasi dan meditasi, ambisi.
Untuk desain web warna ungu dapat digunakan untuk desain yang bersifat feminine khususnya warna ungu muda, serta menciptakan kesan spiritualitas pada suatu web.

• Oranye
Warna oranye menunjukkan : kehangatan, energi, keseimbangan, entusiasme, perluasan, pencapaian bisnis, kariir, kesuksesan, keadilan, penjualan, persahbatan, kesehatan pikiran dan pengetahuan, daya tahan, kegembiraan, gerak cepat, sesuatu yang tumbuh, tekanan social, modal kecil, murah, ktertarikan, independent.
Pada web warna oranye dapat meningkatkan aktifitas mental dan jika menjadi latar belakang akan memberikan kesan obyek akan lebih dekat dan besar. Sangat berguna apabila digunakan untuk memberikan kesan kuat pada elemen yang dianggap penting.

• Merah Muda
Telah banyak diketahui bahwa merah muda merupakan symbol dari kasih sayang dan cinta, selain itu warna ini dapat digunakan untuk ; persahabatan, feminine, kepercayaan, niat baik, pengobatan emosi, damai, perasaan yang sangat halus, perasaan yang manis dan indah.

• Coklat
Warna coklat menunjukkan : persahabatan, kejadian yang khusus, bumi, pemikiran materialis, rumah, lingkungan luar rumah, tidak malah, reliabilitas, kenyamanan, daya tahan, stabilitas, kesederhanaan, kedekatan, maskulin, kedamaian, produktifitas, praktis dan kerja keras.
Warna coklat sangat tidak menarik apabila digunakan tanpa tambahan tekstur dan ornament tertentu, untuk itu kehadirannya harus didukung obyek lain agar menarik.

• Emas
Warna emas mencerminkan; kesehatan, keamanan, kegembiraan, prestise, kebijakan, arti, tujuan, pencarian kedalaman hati, kekuatan mistis, ilmu pengetahuan, perasaan kagum, konsentrasi.

• Abu-abu
Warna abu-abu mencerminkan; keamanan, realiabilitas, kepandaian, tenang dan serius, kesederhanaan, kedewasaan, konservatif, praktis,kesedihan, bosan, professional, kualitas.

Kamis, 13 Mei 2010

penyutradaraan^PINANGAN

BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kini dalam kehidupan manusia semakin kehilangan rasa persaudaraan yang luntur akan mempertahankan harga diri sebagai prinsip hidupnya. Makna persahabatan yang kian berarti terkadang lenyap seketika karena perebutan harta. Kondisi masyarakat sampai kini masih monomer-satukan harta yang dimiliki sebagai ukuran status keluarga.
Hal inilah penyaji merasa tergerak untuk memperlihatkan sekelompok masyarakat yang masih saling mempertahankan hak milik dan memamerkan kekayaan yang dimiliki sehingga terkadang membawa ketidak harmonisan sesama tetangga.
2. TUJUAN
2.1. Mengingat jalur minat utama yang ditempuh oleh penyaji selama perkuliahan untuk menciptakan menjadi sutradara karya teater(dr drama) Sendratasik
2.2. Jerih payah selama menuntut ilmu dalam perkuliahan
2.3. Sebagai persembahan baktiku kepada keluargaku, guruku, para seniman, dan orang-orang yang selalu memberi suluh dan semangat bagi kehidupan penyaji.
3. MANFAAT
3.1. Bagi penyaji secara pribadi manfaat kekaryaan ini merupakan sarana untuk lebih giat dan produktif dalam berkesenian.
3.2. Menambah referensi kekaryaan bagi lembaga yang diwujudkan dalam bentuk media tulis dan audio visual.
3.3. Semoga nantinya karya ini akan menjadi bahan apresiasi bagi kalangan seniman teater, kritikus teater dan civitas akademika yang intens terhadap dunia kekaryaan.
4. TINJAUAN SUMBER
Mencoba mengangkat permasalahan kehidupan manusia yang terlalu mempertahankan prinsip sehingga lupa akan tujuan dalam hidupnya. Menurut Chekov hidup itu tidak ada jalan ceritanya. Setiap orang memang punya riwayat hidup, tetapi jarang ada orang yang didalam riwayat hidupnya menjumpai pertentangan yang besar dan lalu terjerat ke dalam jalan cerita yang berliku-liku.
Jadi, kalau tujuan realisme adalah untuk mengungkapkan kenyataan dalam hidup, maka sang pengarang tidak boleh terlalu “mengarang-ngarang” jalan cerita. Melainkan ia harus membuka mata dan pikiran baik-baik untuk mengamati satu segi kehidupan yang dia pilih dengan teliti. Kemudian menggambarkannya dengan jujur, apa adanya, di dalam karyanya.
Sikap diatas tercermin dalam drama-drama karya Chekov. Termasuk drama “Pinangan” yang akan penyaji pentaskan. Jalan ceritanya boleh dikatakan sangat sederhana yaitu ada seorang jejaka datang melamar pada keluarga Suwiryo dan lamarannya diterima. Dengan realisme Chekov kita dapat mengamati satu segi kehidupan dan apa yang diungkapkannya bukanlah “jalan cerita” tetapi “kenyataan kejiwaan”. Oleh karena itu tanpa melakukan analisa dengan ilmu jiwa, tidak mungkin orang bisa memainkan realisme Chekov.











BAB II
KONSEP PENYAJIAN
1. Alasan Pemilihan Naskah Pinangan

Sudah puluhan naskah barat dengan terjemahan Indonesia yang pernah penyaji mainkan ketika masih di bangku kuliah. Terutama pernah memainkan tokoh dalam naskah Hantu-Hantu karya Henrik Ibsen dengan terjemahan Harijadi S. Hartowardjojo untuk menempuh Ujian TSD sebagai persyaratan kelulusan D-3 program studi pemeranan di IKJ tahun 1995. Kini penyaji memilih naskah Pinangan karya Anton Chekov terjemahan Suyatna Anirun untuk dipentaskan dalam Tugas Akhir sebagai persyaratan kelulusan S-1 pada penyutradaraan.
Harus penyaji akui, ketika hendak memulai proses lakon ini, penyaji agak kesulitan untuk menemukan “ titik awal “, karena lakon ini telah demikian popular. Begitu banyak kelompok teater yang membawakan lakon Chekov ini dengan bentuk, style dan warna yang aneka rupa, sehingga kelihatan tidak ada celah yang tersisa untuk dijelajahi.
Akhirnya penyaji putuskan untuk mulai dari kemampuan diri sendiri. Apa saja yang dimiliki, penyaji coba untuk jelajahi sedemikian rupa hingga kadang muncul ide yang tak disangka sebelumnya. Penyaji sadar bahwa proses yang melewati waktu juga membuka pintu-pintu kreatifitas. Mengadaptasi semangat budaya lokal Jawa Timur sebagai sajian bentuk pementasan drama Pinangan.





2. Sinopsis Naskah Pinangan

Agus Budiono, seorang perjaka tua yang berpenyakitan, datang mengunjungi Raden Suwiryo Djajadiningrat dengan maksud untuk melamar anaknya yang bernama Rahayu Wulandari, tetapi setelah Agus dan Rahayu bertemu, keduanya malah bertengkar memperebutkan siapa yang paling berhak atas lapangan Sarigading.
Rahayu, yang baru mengetahui niat Agus, menyuruh ayahnya memanggil Agus yang telah mereka usir. Keduanya pun kembali bertemu, tetapi mereka malah bertengkar lagi, tentang anjing siapa yang terbaik diantara anjing mereka berdua. Dengan tak ada habisnya mereka saling mempertahankan prinsip, hingga akhirnya R. Suwiryo Djajadiningrat tetap merestui pinangan mereka sebagai calon suami istri.
3. Menafsir Naskah Pinangan
3.1. Tema : Mempertahankan prinsip / Hak milik.
Prinsip dalam kehidupan manusia banyak menguat dalam diri manusia. Akan tetapi prinsip dapat lunak jika kita saling memahami demi kepentingan bersama. Sebaliknya mempertahankan prinsip atau hak milik semata-mata ego tanpa kebenaran bersama maka bisa berakibat fatal.
Seperti halnya Agus yang mempertahankan prinsipnya dalam pemilikan lapangan Sarigading. Sedangkan prinsip Rahayu dalam perebutan tanah tsb melunak ketika harapannya tercapai saat menerima lamaran dari Agus. Begitu juga terhadap Raden Suwiryo yang tidak kaku dalam mempertahankan prinsip.
3.2. Sasaran
Menggambarkan ketidak harmonisan tetangga ketika saling memertahankan prinsip. Lewat Pinangan, Chekov ingin bicara soal harga diri dan harta. Bahwa masih banyak kita jumpai orang-orang kaya yang lebih mementingkan kekayaan daripada persahabatan Aku adalah aku, kau adalah kau.
Keindahan lakon Chekov tidak terletak dalam dialog-dialognya, tapi dalam arti yang tersirat di balik dialog-dialog itu. Dalam keheningan, dalam bagaimana para pemain nampak (komposisi fisik), dalam cara bagaimana mereka mengungkapkan emosi-emosi mereka. Segala sesuatu dalam drama Chekov haruslah hidup, tata peralatan, tata suara, dekor, imaji-imaji yang diciptakan para pelaku dan dramanya itu sendiri. Disini dibutuhkan intuisi yang kreatif dan perasaan artistik.
Chekov sendiri menggarisbawahi akan pentingnya intuisi dan perasaan. Bobot utama darama-drama Chekov adalah “mood dan keadaan hati” si tokoh dan suasana, seperti juga dalam cerpen-cerpennya. Dialog-dialognya seperti sederhana, tapi sesungguhnya merupakan mutiara-mutiara isi hati. Chekov juga menjauhkan diri dari kalimat-kalimat yang panjang dan omong kosong yang merupakan keributan semata.
Jika Edgar Allan Poe terkenal genre detektifnya, Anton Chekov terkenal dengan karena lukisan masyarakatnya.
3.3. Karakterisasi
1. AGUS BUDIONO
Bujang lapuk berumur 30 tahun, anak tunggal dari Raden Cokrosasmito Hadiwidjojo yang manja, keturunan orang kaya, berpenyakit jantung, lemah dan sakit-sakitan.
2. RAHAYU WALANDARI
Anak gadis semata wayang dari Raden Suwiryo Djajadiningrat, tamatan SKP, berusia sekitar 25 tahun, manja dan agak keras kepala, rajin dan pandai.
3. RADEN SUWIRYO DJAJADININGRAT
Berusia sekitar 60 tahun, kolot, pelit dan agak egois, mudah lelah dan marah.
3.4. Tujuan Utama Peran
A. Tujuan utama watak dalam seluruh naskah
1. AGUS BUDIONO :
Meminang putri Raden Suwiryo yang bernama Rahayu Wulandari.
2. RAHAYU WULANDARI :
Menerima lamaran Agus Budiono
3. RADEN SUWIRYO :
Menyetujui keinginan Agus Budiono yang bermaksud melamar Rahayu

naskah
Naskah Karya : Anton Chekov
Terjemahan : Suyatna Anirun
Adaptasi : Semangat Jawa Timuran

SETTING: RUMAH RADEN SUWIRYO DJAJADININGRAT, RUANG TAMU
NAMPAK R. SUWIRYO DUDUK DI RUANG TAMU SEDANG NONTON TELEVISI, ACARA LUDRUK KARTOLO CS DI JTV. SUWIRYO SANGAT MENIKMATI HIBURAN TERSEBUT.

AGUS :
(mengetuk pintu)

SUWIRYO :
Ealah, alah alah, ada orang rupanya. Ooo Agus Budiono, walah walah… kok njanur gunung. Apa kabar ? Baik….? (mereka bersalaman)

AGUS :
Baik, terima kasih, bagaimana dengan bapak ?

SUWIRYO :
Baik, baik. Terima kasih atas doamu, wel geduwel bleh…….duduklah. Memang tidak baik melupakan tetanggamu, Agus. Tapi, tunggu dulu, tumben kau kok pakai pakaian resmi-resmian ? Pakai Jas, dasi, sapu tangan, wel geduwel……………..Mau kondangan kemana ?

AGUS :
Bukan, saya hanya ingin mengunjungi Pak Suwiryo Djajadiningrat yang baik.

SUWIRYO :
Lalu mengapa pakai jas segala ? Seperti lebaran saja. Poso ae durung. Kurang sak sasi engkas.

AGUS :
Begini soalnya (memegang tangannya sendiri), saya mengunjungi Pak Suwiryo yang baik, karena ada satu permintaan. Sudah lebih dari satu kali saya merasa sangat beruntung mendapat pertolongan dari njenengan pak dan selalu boleh dikatakan……………..tapi saya, saya begitu gugup. Bolehkah saya minta segelas air Pak Suwiryo ? ………….segelas air !

SUWIRYO :
(kesamping mengambil minuman) Paling mau utang duwit lagi. Tapi tak mungkin kuberi. (kpd Agus) Ada apa sebenarnya Gus ?

AGUS :
Terima kasih Pak Suwiryo……..maaf………Pak Suwiryo Djajadiningrat yang baik, saya begitu gugup, pendeknya tak seorangpun bisa menolong saya, kecuali panjenengan. Meskipun saya tak patut menerimanya dan tak berhak pula mendapat pertolongan dari panjenengan pak.

SUWIRYO :
Ah, Agus jangan bertele-tele, langsung saja, ada apa ?

AGUS :
Segera, segera, soalnya adalah saya datang untuk melamar putri Bapak (berbalik badan)

SUWIRYO :
(dengan girang) Anakku Agus, Agus Budiono, ucapkanlah itu sekali lagi, aku hampir tidak percaya.

AGUS :
Saya merasa terhormat untuk meminang…………….

SUWIRYO :
Anakku sayang, aku sangat gembira, wel geduwel………(memeluk) Aku sudah mengharapkannya lama sekali, memang itulah keinginanku, aku selalu mencintaimu Agus, seperti kau ini anakku sendiri. Moga-moga Tuhan memberkahi kalian, memberikan kalian cinta, nasib baik, wel geduwel……..aku selalu mengharapkannya……………mengapa
aku berdiri disini seperti tiang ? Aku membeku karena girang, membeku seratus persen seluruh hatiku. Sebaiknya aku panggil Rahayu ……………. wel geduwel bleh………..

AGUS :
Pak Suwiryo Djajadiningrat yang baik, bagaimana pak ? Bolehkah aku mengharapkan dia menerima lamaranku ?

SUWIRYO :
Bagi seorang yang gantengnya seperti kau, dia akan menerima lamaranmu. Aku yakin sekali, ia sudah rindu seperti kucing,
wel geduwel bleh………..sebentar…………….(keluar)

AGUS :
Aku kedinginan, gemetar seperti hendak menempuh ujian penghabisan,
Aku bangun, meloncat seperti orang kalap ! Aku bejalan sedikit baru kemudian aku pergi tidur lagi, tapi kalau aku hampir ngantuk datang lagi penyakit itu dan ini berulang sampai dua puluh kali. (Rahayu masuk)

RAHAYU :
Ooo kamu, mengapa ayah mengatakan ada pembeli mau mengambil barangnya ? Apa kabar Agus Budiono ?

AGUS :
Apa kabar Rahayu Wulandari yang baik ?

RAHAYU :
Maafkan kalau bajuku jelek, aku sedang mengiris buncis di dapur. Mengapa sudah lama tidak datang ? Duduklah (mereka duduk). Sudah makan ? Mau rokok ? …………ini koreknya. Hari terang sekali, sehingga petani-petani tak dapat kerja. Sudah berapa jauh hasil panenmu ? Ouu…….kau sangat cakep sekarang ! Ada apa ?


AGUS :
(gugup) Begini Rahayu Wulandari yang baik, sebabnya ialah, aku sudah memastikan bahwa ayahmu ingin agar kau mendengar langsung dari aku. Tentunya kau tak mengharapkan ini, dan mungkin kau akan marah. Tapi……….oh………..dingin sekali (minum).

RAHAYU :
Ada apa ? (hening)

AGUS :
Akan kusingkat saja. Kau tahu Rahayu yang manis bahwa sejak kecil aku mengenal kau dan keluargamu. Almarhumah bibiku dan suaminya, dari mana aku, seperti kau ketahui, diwarisi tanah dan rumah, selalu menaruh hormat dan menjunjung tinggi ayah dan ibumu. Keluarga Cokrosasmito ayahku dan dan keluarga Raden Suwiryo ayahmu, selalu rukun dan boleh dikatakan sangat intim. Lebih-lebih lagi seperti kau ketahui, tanahku berdampingan dengan tanahmu. Barangkali kau masih ingat lapangan Sarigadingku yang dibatasi oleh pohon-pohon…………..

RAHAYU :
Maaf aku memotong. Kau katakan “lapangan Sarigadingku”. Apa benar itu milikmu ?

AGUS :
Ya, itu milikku.

RAHAYU :
Jangan keliru. Lapangan Sarigading adalah milik kami, bukan milikmu.

AGUS :
Tidak, itu adalah milikku, Rahayu Wulandari yang manis.

RAHAYU :
Aneh, baru kudengar sekarang. Betapa mungkin tanah itu tiba-tiba jadi milikmu ?

AGUS :
Tiba-tiba jadi milikku ? Ah, ning………..aku ini sedang berbicara tentang lapangan Sarigading yang terbentang antara kebunku dan rawa kering.

RAHAYU :
Aku tau, itu adalah milik kami.

AGUS :
Tidak, Rahayu yang terhormat, kau keliru, itu adalah milik kami.

RAHAYU :
Pikirlah apa yang kau omongkan Cak Agus yang pikun……..sejak berapa lama tanah itu jadi milikmu ?

AGUS :
Apa yang kau maksudkan dengan “berapa lama” ? Sejak aku masih kencing tengkurap, tanah itu adalah milik kami.

RAHAYU :
Mana bisa……… ?!

AGUS :
Aku punya bukti tertulis, Rahayu Wulandari Suwiryo Djajadiningrat ……………Lapangan Sarigading dulu memang hak milik yang dipersoalkan. Tapi sekarang setiap orang tau, bahwa tanah itu milikku dan hal itu sekarang sudah tidak jadi persoalan lagi. Pikirlah baik-baik…………….nenek bibiku mengijinkan tanah itu dipakai oleh petani-petani kakek ayahmu tanpa uang sewa selama 40 tahun, dan sudah jadi kebiasaan mereka untuk menganggap tanah itu jadi milik mereka. Tapi sesudah itu, sesudah perjanjian habis, yaitu sesudah proklamasi………

RAHAYU :
Semua ucapanmu sama sekali tidak benar. Ayah kakekku dan kakekku, keduanya menganggap bahwa tanah mereka memanjang sampai rawa kering. Jadi lapangan Sarigading adalah milik kami. Walah…………..aku gak ngerti apa yang jadi persoalan, ini jelas merusak suasana Agus Budiono !

AGUS :
Akan kutunjukkan dokumen-dokumennya Rahayu Wulandari.

RAHAYU :
Kau itu mau melucu atau memang menggoda aku ? Itu tidak lucu sama sekali. Kami memiliki tanah itu hampir 3 abad lamanya dan sekarang tiba-tiba kudengar tanah itu bukan milikku. Maaf Agus Budiono Cokrosasmito, aku terpaksa tidak dapat mempercayai ucapan-ucapanmu itu. Aku tidak tergila-gila pada tanah lapangan itu, besarnya juga tidak lebih dari 20 meter dan harganya paling juga cuman berapa juta. Tapi aku terpaksa protes karena ketidakadilan. (Agus respon mau ngomong) Kau boleh mengatakan apa yang kau sukai tapi aku tidak dapat membiarkan ketidakadilan.

AGUS :
Aku mohon kau sudi mendengarkan aku. Petani-petani kakek ayahmu, seperti kukatakan tadi, membikin batu bata untuk nenek bibiku dan (menghela nafas) nenek bibiku karena ingin membalas kebaikan ini………

RAHAYU :
Kakek, nenek, bibik, aku gak ngerti itu semua. Lapangan Sarigading itu adalah milik kami ! Itulah………….

AGUS :
Milikku ! Milikku………!

RAHAYU :
Milik kami….! Biarpun kau akan bertengkar selama 2 hari dan memakai 15 jas ini, tapi lapangan itu tetap milik kami, kami, dan kami…..
Aku tak menghendaki kepunyaanmu, tapi aku gak pingin kehilangan punyaku. Sekarang kau boleh katakan apa yang kau suka.

AGUS :
Aku juga tak tergila-gila pada lapangan itu, Rahayu Wulandari. Kalau kau mau akan kuberikan tanah itu padamu sebagai hadiah.

RAHAYU :
Aku yang bisa berikan tanah itu padamu sebagai hadiah, karena itu adalah milikku. Ini jelas merusak suasana Agus Budiono. Percayalah, sampai sekarang aku masih memandangmu sebagai sahabat yang baik. Tahun yang lalu kami meminjamkan mesin penggilingan padi hingga bulan November dan sekarang kau berani menganggap kami sebagai kaum melarat, menghadiahi aku dengan tanahku sendiri. Maafkan aku Agus Budiono, ini bukan sikap tetangga yang baik. Bisa aku pastikan bahwa ini kuanggap sebagai suatu penghinaan.

AGUS :
Kalau begitu menurut anggapanmu, aku ini kau anggap garong ? Oh, aku belum pernah merampas tanah orang lain, ning, dan aku tidak bisa membiarkan siapapun juga menghina aku dengan cara yang demikian. (minum) Lapangan Sarigading adalah milik kami.

RAHAYU :
Bohong ! Milik kami !

AGUS :
Milikku ! Milikku !

RAHAYU :
Bohong ! Akan kubuktikan, hari ini akan kusuruh buruh kami memotong rumput di lapangan itu.

AGUS :
Ya kutendang mereka semua keluar.

RAHAYU :
Awas kalau berani.

AGUS :
(memegang dadanya) Lapangan Sarigading adalah milikku ! Milikku !

RAHAYU :
Gak usah menjerit. Kau boleh berteriak-teriak sampai kehilangan nafas karena marah kalau di rumahmu sendiri, tapi disini kuminta jangan……… kuminta agar kau tau adat.

AGUS :
Kalau aku tidak sakit ning………..kalau kepalaku tidak berdenyut-denyut, aku tidak akan berteriak-teriak seperti ini. (teriak) Lapangan Sarigading milikku !!!

RAHAYU :
Punya kami !

AGUS :
Punyaku !

RAHAYU :
Kami !

AGUS :
Punyaku !!! (Suwiryo masuk)

SUWIRYO :
Ada apa berteriak-teriak ? Mengapa ?

RAHAYU :
Ayah, coba terangkan sama orang ini, siapa yang memiliki lapangan Sarigading, dia atau kita ?

SUWIRYO :
Agus, lapangan Sarigading adalah milik kami.

AGUS :
Masya Allah, Pak Suwiryo ! Bagaimana bisa jadi milik sampeyan ? Cobalah sedikit adil. Nenek bibiku meminjamkan lapangan tersebut
kepada petani-petani kakek sampeyan, mereka telah memakainya selama 40 tahun, dan mereka menganggap bahwa tanah itu telah menjadi milik mereka. Tapi ketika perjanjian selesai maka tanah itu adalah milik kami.

SUWIRYO :
Maaf ya Gus, kau lupa bahwa petani-petani itu tidak membayar sewa kepada nenekmu, wel geduwel, karena justru hak tanah itu dipersoalkan, dan tak lama kemudian…………sekarang tiap anjingpun mengetahui kamilah pemiliknya, mungkin kau belum melihat petanya, Agus !

AGUS :
Akan kubuktikan bahwa akulah pemiliknya.

SUWIRYO :
Akan tidak bisa nak………….

AGUS :
Tentu saja bisa !!! (tegas berteriak ngotot)

SUWIRYO :
Mengapa kau berteriak-teriak Agus ? Kau tidak usah membuktikan apa-apa dengan menjerit-jerit, aku tidak menginginkan kepunyaanmu dan aku juga tidak mau menyerahkan kepunyaanku ! Untuk apa ? Kalau kau Agus……..kalau kau sudah berani mencoba-coba bertengkar tentang lapangan itu, lebih baik aku berikan kepada petani-petani itu daripada kau, mengerti ?!!

AGUS :
Itu kurang kumengerti, atas hak apa bapak menghadiahkan hak orang lain?

SUWIRYO :
Aku bebas memutuskan, apakah aku berhak atau tidak. Aku bisa mengucapkan namamu “juragan muda”, tapi aku tidak bisa bicara dengan cara seperti ini.
Umurku ini sudah dua kali umurmu juragan muda, dan kuminta supaya kau bicara tanpa berteriak-teriak wel geduwel…………

AGUS :
Apa ? Bapak menganggap aku ini tolol dan menertawakan aku ? Katamu… tanahku adalah tanah bapak ? Dan bapak masih saja mengharapkan aku agar aku diam saja ? Ouu….aku harus bicara secara patut kepada bapak?
Huh, itu bukan sikap tetangga yang baik Pak Suwiryo Djajadiningrat …….. kau bukan tetangga yang baik, kau lintah darat .

SUWIRYO :
Apa katamu ? Lintah darat ?

RAHAYU :
Ayah, suruhlah buruh-buruh itu memotong rumput di lapangan itu segera.

AGUS :
Memotong rumput untumu iku ning.

RAHAYU :
Lapangan Sarigading adalah milik kami dan kami tidak akan menyerahkan kepadamu. Aku tidak mau, aku tidak mau………..

AGUS :
Ooh……. persoalan ini akan berlarut-larut nantinya. Akan kubuktikan di pengadilan, bahwa akulah pemiliknya.

SUWIRYO :
Di depan pengadilan boleh saja juragan muda, wel geduwel, boleh saja.

AGUS :
Bapak jangan menghina keluargaku.

SUWIRYO :
Semua keturunan dari Cokrosasmito keturunan sempel !

RAHAYU :
Ya………semuanya………..semuanya………………

SUWIRYO :
Mbahmu tukang adu pitik, bibikmu yang termuda minggat dengan mandor PU, wel geduwel bleh…….(lemah)………..

AGUS :
Halah, bibikmu bungkuk seperti udang (memegang dadanya) Aduh pinggangku……..sakit, darahku naik ke kepala……. Masya Allah……….. air…………

SUWIRYO :
Ayahmu seorang yang mata keranjang !!!

RAHAYU :
Dan tak ada yang dapat mengalahkan bibimu yang latah dan judesnya kondang se kecamatan !!

AGUS :
Ooooh………kakiku sudah lumpuh ! Kalian memang sengaja berkomplot ! Tukang komplot ! Ohh………….mataku berkunang-kunang, mana…..manaa……mana topiku ? Mana pintunya ?! Aku mau pulang !

RAHAYU :
Jahat ! Licik ! Memuakkan !

SUWIRYO :
Dan kau sendiri adalah orang yang penyakitan, kepala dua, penyebar malapetaka, itulah kau !!

AGUS :
Mana pintunya ? Ooh…jantungku, kemana aku harus keluar………….? Mana pintunya………… ? (Agus keluar meraba pintu)

SUWIRYO :
Selangkahpun jangan lagi memasuki rumah ini !!

RAHAYU :
Bawa saja ke pengadilan, kita lihat nanti. (Agus keluar meraba pintu)

SUWIRYO :
Jangkrieeeekkk……Persetan dia…………(mondar-mandir dengan marah dan banyak “meso” )

RAHAYU :
Orang sialan, bagaimana kita bisa percaya lagi kebaikan tetangga sesudah ini ? Penjahat ! Orang tolol ! Berani mengaku-ngaku tanah orang dan menghina pemiliknya, sialan !!

SUWIRYO :
Dan si konyol itu……… si jelek itu………. berani melamarmu wel geduwel bleh……….. pikirlah………..me-la-mar-mu.

RAHAYU :
Hhhhhaaahh…..?! Melamar apa ?

SUWIRYO :
Dia datang kesini dengan tujuan untuk melamarmu.

RAHAYU :
Melamar aku ? Mengapa ayah tidak beritahu lebih dulu (menyesal).

SUWIRYO :
Karena itulah dia berpakaian seperti karnaval, necis ! Dasar bulus !!

RAHAYU :
Melamar aku ? Melamar……?……Aaa (jatuh ke kursi)……… Bawa dia kembali……. Bawa dia kembali………. Oooh bawa dia kembali……….!!

SUWIRYO :
Aduh, bawa dia kembali ???

RAHAYU :
Lekas…… cepetan Yah ! Aku mau pingsan, bawa dia kembali !!

SUWIRYO :
Aduh……… iyo iyo nduk, segera, jangan menangis. Apa yang akan kita lakukan…..?! Wel geduwel bleh…….. (lari keluar)

RAHAYU :
Oh Tuhan, bawa dia kembali, bawa dia kembali………

SUWIRYO :
(masuk) Dia segera datang katanya. Oalah, alangkah sulitnya menjadi ayah dari seorang gadis yang sudah besar dan sudah kepingin kawin. Akan kupotong leherku. Kita hina orang itu, kita permainkan, kita usir dia, karena salahmu………karena kau.

RAHAYU :
Tidak, Ayah yang salah.

SUWIRYO :
Haa……? Salahku ? Ngono yo ? (Agus masuk) Nah…… bicaralah sendiri dengannya ! (keluar)

AGUS :
(masih terengah-engah) Hatiku berdebar-debar, kakiku lumpuh, pinggangku sakit seperti ditusuk jarum.

RAHAYU :
(dengan manisnya) Kami minta maaf cak Agus, kami terlalu terburu-buru…… Cak Agus Budiono Cokrosasmito, sekarang aku ingat, lapangan Sarigading adalah milikmu sungguh-sungguh……

AGUS :
Oh…. Jantungku berdebar-debar hebat. Ya, lapangan Sarigading adalah……. milikku. Aaaaaa…….. kedua mataku berdenyut-denyut.

RAHAYU :
Ya, milikmu, betul milikmu. Duduklah (mereka duduk). Kami tadi salah.

AGUS :
Aku bertindak menurut prinsip. Aku tak menghargai tanah lapang itu, yang aku hargai, prinsipnya.

RAHAYU :
Betul, prinsipnya. Mari kita bicarakan soal lain.

AGUS :
Terutama aku punya bukti-buktinya ning Rahayu Wulandari. Nenek bibiku memberikan ijin kepada petani kakek ayahmu.

RAHAYU :
Cukup, cukup tentang hal itu. (bicara sendiri) Ehm, saya tak tahu bagaimana memulainya. (kpd Agus) Apakah kita akan berburu rusa pada suatu hari ?

AGUS :
(mulai hidup) Berburu rusa ? eee……. Aku berharap akan berburu ayam liar setelah panen selesai, ning Rahayu Suwiryo yang baik. Tapi sudahkah kau dengar betapa jeleknya nasib si Belang anjingku ? Kau kenal dia ? Kakinya lumpuh.

RAHAYU :
Kasihan, bagaimana terjadinya ?

AGUS :
Entahlah, mungkin otot kakinya terkilir atau mungkin digigit anjing lain. Tapi anjingku adalah yang terbaik, lagipula belum kusebutkan berapa harga yang kubayar untuk dia. Tahukah kau bahwa telah kubayar kepada Cak Sogol sebanyak 2 juta rupiah untuk si Belang.

RAHAYU :
Terlalu mahal untuk seekor anjing cak Agus.

AGUS :
Kukira jumlah itu murah sekali Rahayu , ia anjing yang lucu dan cerdik pula.

RAHAYU :
Ayah hanya membayar 150 ribu untuk si Kliwon, dan si Kliwon jauh lebih cerdik daripada si Belang.

AGUS :
Si Kliwon lebih cerdik dari si Belang ? (tertawa) Mana bisa si Kliwon lebih cerdik dari si Belang ?

RAHAYU :
Ya, tentu saja si Kliwon masih muda sebetulnya……… tapi kalau dilihat sifat-sifatnya dan kecerdikannya, Raden Cokrosasmito……………. tak ada seekor anjing lainpun yang menyamainya dan bisa mengalahkannya.

AGUS :
Maaf Rahayu Wulandari, tapi kau lupa bahwa si Kliwon berkumis pendek, dan oooo……. anjing yang berkumis pendek itu kurang pandai menggigit.

RAHAYU :
(mulai meninggi) Kumis pendek, huh ! Baru sekali ini aku mendengar tentang hal itu.

AGUS :
Aku tahu, kumisnya yang atas lebih pendek daripada kumis bawahnya.

RAHAYU :
Sudah kau ukur ?!!

AGUS :
Oh ………ya, anjingmu itu tentu saja cukup baik untuk mengikuti bau binatang kalau sedang berburu, tapi dia tak pandai menggigit.

RAHAYU :
Tapi pada anjing peliharaanmu itu keturunannya tak dapat dilihat dan lagi ia sudah tua dan jelek seperti nenek trembil.

AGUS :
Ooohh ……….ia sudah tua memang, tapi aku tak mau menukarnya dengan sepuluh ekor anjing seperti si Kliwon. Dan sudah pasti tak perlu ditanyakan, setiap pemburu punya berpuluh-puluh anjing seperti si Kliwon itu dan harga 100 ribu sudah terlalu mahal untuknya.

RAHAYU :
Tampaknya hari ini ada setan berbantahan dalam dirimu Agus Budiono. Pertama, kau tadi mengakui lapangan Sarigading adalah milikmu, lalu sekarang kau mengatakan si Belang anjingmu lebih cerdik dari si Kliwon. Aku…….. tak suka pada lelaki yang mengatakan sesuatu yang bertentangan dengan pikiranku. Kau pasti tahu bahwa anjing kami 100 kali lebih bagus dan berharga daripada anjingmu yang bodoh itu. Lalu mengapa kau katakan yang sebaliknya ?

AGUS :
Sekarang sudah jelas Rahayu Wulandari, bahwa kau buta dan tolol. Insyaflah ning, bahwa anjingmu itu berkumis pendek.

RAHAYU :
Bohong………!

AGUS :
Betul………..!

RAHAYU :
Booohoooooooooooooong………….!!!!!

AGUS :
Mengapa menjerit-jerit ? Mengapa kau berteriak-teriak ?

RAHAYU :
Mengapa kau berbicara omong kosong ? Bikin darahku mendidih saja. Sudah masanya si Belang anjingmu yang buduk itu ditembak mati, tapi malah kau bandingkan dengan si Kliwon.

AGUS :
(merasa sakit lagi) Maaf aku tidak bisa meneruskan soal ini, jantungku berdebar.

RAHAYU :
Aku iki wis njajah deso milangkori (sudah berpengalaman), bahwa laki-laki yang omong besar tentang perburuan, biasanya tak mengetahui tentang soal itu.

AGUS :
Ning, kuminta jangan bicara, kepalaku akan pecah, diamlah !!

RAHAYU :
Aku takkan diam sebelum kau mengakui bahwa si Kliwon 100 kali baik dari si Belang.

AGUS :
100 kali lebih jelek ! Persetan dengan si Kliwon. Ohhh kepalaku………… aouuhh mataku………..pundakku……….

RAHAYU :
Si Belangmu yang bodoh itu tak memerlukan ucapan persetan, ia boleh dianggap mati saja.

AGUS :
Diaam ! Jantungku mau pecah ! Oohhh……….

RAHAYU :
Sekarang apa lagi ?? (Suwiryo masuk) Ayah, katakan dengan sungguh-sungguh, dengan pikiran yang sehat, anjing mana yang lebih baik, si Kliwon atau si Belang miliknya ?

AGUS :
Pak Suwiryo, aku hanya minta jawaban atas pertanyaanku, apakah si Kliwon berkumis pendek ataukah tidak ? Iya atau tidak ?

SUWIRYO :
Kenapa kalau iya ? Lalu kenapa kalau tidak ? Itu kan tidak berarti apa-apa. Tak ada lagi anjing yang baik di daerah kita ini.

AGUS :
Tapi si Belang lebih baik dari si Kliwon bukan ? Betul kan ?

SUWIRYO :
Jangan terburu-buru Gus, duduklah. Si Belang tentu mempunyai sifat-sifat yang baik, dia anjing yang tahu adat, kakinya kuat, cukup gemuk, wel geduwel bleh…………. Tapi anjing itu nak, kau ingin tahu ? Hidungnya seperti bola.

AGUS :
Maaf jantungku berdebar-debar. (tempo) Mari kita tinjau fakta-faktanya. Kalau bapak ingat, di rumah pakde Mansyur anjing Raden Wiratno dikalahkan si Belang, sedangkan si Kliwon anjing Bapak berada setengah kilometer dibelakang mereka.

SUWIRYO :
Ojok kaspo ! Agus, aku ini orang yang cepat marah jadi kuminta kau hentikan bualanmu itu. Ia dilecut orang, karena tiap hari orang iri melihat anjing itu. Misalnya saja kau temukan bahwa anjing kami lebih pandai dari si Belang, akhirnya kau mulai mengatakan ini itu tentang dia, wel geduwel bleh, ingat itu Agus ?

AGUS :
Kuingat juga.

SUWIRYO :
(menirukan) Kuingat juga. Apa yang kauingat ??

AGUS :
Jantungku berdebar-debar, kakiku sudah hilang rasa semua, aku tak bisa.

RAHAYU :
(menirukan, sinis) Jantungku berdebar-debar, itukah sikap seorang pemburu ? Merengek ? Hei Agus,…….. kau seharusnya berbaring di ranjang dan minum obat kuat, daripada berburu srigala. Huuh, jantungku berdebar-debar, huh.

SUWIRYO :
Ya benar. Itukah seorang pemburu ? Dengan penyakit jantungmu itu seharusnya kau tinggal dirumah daripada terguncang-guncang diatas kuda.
Kalau kau betul-betul seorang pemburu ya tak apalah, tapi kau cuma ikut-ikutan untuk bertengkar dan ikut-ikutan campur tangan urusan anjing lain, wel geduwel bleh. Aku cepat marah Agus. Lebih baik kau hentikan saja perbantahan ini. Kau-bukan-seorang-pemburu !!

AGUS :
(bangkit menantang) Dan kau ? Apakah kau juga seorang pemburu ? Kau ikut kan hanya untuk korupsi dan menjilat hati pembesar-pembesar. Ooh jantungku. Kau ikut orang……… berkomplot !!

SUWIRYO :
Apa ?? Aku orang berkomplot ??!! (berteriak) Tutup mulutmu !!

AGUS :
Tukang komplot.

SUWIRYO :
Pengecut, arek umbaran !

AGUS :
Tikus tua ! Rentenir ! Lintah darat !!

SUWIRYO :
Tutup mulutmu atau akan kubunuh kau dengan senapan ayam liar. Goblok!!

AGUS :
Setiap orang mengetahui……. oh jantungku………. bahwa istrimu dulu suka memukulimu……. Ooooh…….. jantungku………… bahuku………. mataku………. aku pasti mati……… oohh……………

SUWIRYO :
Daripada raimu itu, suka ngintip babu-babu tetangga.

AGUS :
Oh…..oh……oh……. jantungku pasti hancur ini, pundakku sudah linu. Kenapa dengan pundakku ? Oooohh…… aku pasti mati (jatuh ke lantai)

SUWIRYO :
Setan alas ! Pengecut ! Clipir ! Guoblok ! Aku merasa panas…………. (terduduk) tolol…… tolol…… tolol………..(minum)

RAHAYU :
Seorang pemburu apa kau ? Tidak tahu sedikitpun soal menunggang kuda…….. Ayah !! Kenapa dia ? (berteriak) Ayah, ayah ! Lihatlah dia ! Lihatlah Agus, yah ! Oohh dia mati !

SUWIRYO :
Aku merasa lemas, sudah bernafas kurang hawa.

RAHAYU :
Ia mati……..! Ia mati……..!!

SUWIRYO :
Siapa yang mati ? (melihat Agus) Ia benar-benar telah mati, Ya Allah ! Dokter !! (meletakkan air di bibir Agus) Minum……. ia tidak mau minum. Jadi dia mati, wel geduwel bleh………… mengapa aku tak menembak diriku ? Beri aku pistol…….. pisau…………! (Agus bergerak-gerak) Kurasa dia hidup……..minum, minumlah Agus….…..

AGUS :
Dimana aku ?? (nggliyeng)

SUWIRYO :
Sebaiknya kau segera kawin, wel geduwel bleh, persetan kalian. Dia menerima kamu. Aku berikan anakku.

AGUS :
Ahh siapa ? (bangun) Siapa ?

SUWIRYO :
Ia menerimamu dan persetan kalian.

RAHAYU :
(hidup) Yaaa……. Yaaaa…… kuterima kau.

SUWIRYO :
Jabatlah nak, jabatlah tangannya wel geduwel bleh.

AGUS :
Haa, apa ? Aku gembira, maaf ada apa sebenarnya ? Oohh ya, aku mengerti. Jantungku berdebar-debar, kepalaku pusing. Aku senang Rahayu yang manis.

RAHAYU :
Aku……. Aku juga senang Agus Budiono.

SUWIRYO :
Nah………… selesailah sudah satu persoalan di dalam kepalaku.

RAHAYU :
Tapi kau harus terima sekarang, si Belang lebih bodoh dari si Kliwon.

AGUS :
Haa ? Oh dia lebih cerdik Rahayu Wulandari sing ayu dhewe.

RAHAYU :
Ia kurang cerdik !
AGUS :
Ia lebih cerdik !

RAHAYU :
Kurang !

AGUS :
Lebih !

RAHAYU :
Kurang !

AGUS :
Lebih !

SUWIRYO :
Naahhh ! Inilah permulaan hidup sepasang suami istri………..!! Wel geduwel bleh ! Bakso ! Bakso ! Tahu Campur ! Lontong balap ! Kikil ! Rujak Cingur ! Semanggi ! Kupang ! Tahu Tek ! Tek ! Tek ! Tek !
Kita pesta ! Kita pesta !! Kondangan Rek !!

- The End -
_________________________________________________________

DAFTAR PUSTAKA
Achmad, A. Kasim. (1976). Hasil Lokakarya Penyusunan Tingkat- tingkat Kemampuan Seni di Jogjakarta dan Bandung. Jakarta. Direktorat Pembinaan Kesenian . Direktorat Jendral Kebudayaan.
Asmara dr, Adhy. (1983). Cara Menganalisa Drama. Sebuah Pengantar Pada Apresiasi. Jakarta. CV. Nur Cahaya.

_..BeLajar dr KesaLahan.._

_Tidak ada manusia yang sempurna, rasanya sering kita mendengar kalimat tersebut. Tetapi sebagai makhluk Tuhan yang “paling sempurna” diantara makhluk2 yang lain kita bisa mendekati kesempurnaan salah satunya dengan cara membuat perubahan pada diri sendiri terlebih dahulu.

...Perubahan yang saya maksud adalah perubahan dari sesuatu yang bersifat negatif menjadi sesuatu yang bersifat positif, atau dengan kata lain merubah keburukan menjadi kebaikan.

_Salah satu keburukan manusia adalah ketika melakukan suatu kesalahan, awalnya memang terlihat buruk walaupun mungkin wajar manusia berbuat kesalahan, bahkan kayaknya kalo kita menyadari sebetulnya kita sering melakukan kesalahan sekecil apapun dalam hidup kita.

..Tetapi sadarkah kita? Perlu diketahui dengan adanya suatu kesalahan tersebut kita menjadi tau kalo apa yang udah kita lakuin ternyata salah dan sebetulnya itulah awal kita untuk membuat perubahan pada diri sendiri, itulah kesempatan kita untuk belajar, merenungi dan memikirkan bagaimana caranya agar kita tidak melakukan/mengulangi kesalahan yang sama. Pastinya dengan kejadian itu kita akan lebih berhati-hati dalam hal apapun.

_Hampir semua manusia setelah merasa melakukan kesalahan pasti akan timbul penyesalan yang luar biasa dalam hati mereka, tidak ada larangan kita menyesali suatu kesalahan.

Tapi ingat, kita harus bisa lebih mengontrol diri, usahakan kita bisa menghadapinya dengan hati yang lapang. Karena tidak ada untungnya kita terlalu menyesali kesalahan yang udah kita perbuat, toh kita juga tidak bisa merubah sesuatu yang telah terjadi(memutar balik waktu). Apalagi sampai terpuruk dalam penyesalan, yang ada nanti kita sendiri yang rugi.

_Loch kenapa koq kita bisa RUGIIi?
Iya, kita jelas akan rugi dan kerugian terbesar kita adalah kita sama aja menyia-nyiakan waktu.

Daripada kita menghabiskan waktu karena terlalu larut dalam PENYESALAN alangkah baiknya kita gunakan waktu itu untuk menenangkan diri, mencari solusi, dan memperbaiki diri sendiri agar kedepannya bisa lebih baik dari sebelumnya.

_...Nah jadi intinya, tidak ada gunanya kita terlalu menyesali suatu kesalahan apapun, apalagi terlalu menganggap suatu kesalahan sebagai musibah terburuk. Justru dengan adanya suatu kesalahan yang telah kita perbuat pada dasarnya itu adalah sebuah pembelajaran untuk berbenah diri kita agar menjadi pribadi yang lebih baik.
:)


“Lakukan yang tRbaik dgn cara tRbaikmu”^__^

_..KumpuLan Taushiyah Alm. Ust. Rahmat Abdullah: ^Kematian Hati.._

_ Banyak orang tertawa tanpa (mau) menyadari sang maut sedang mengintainya. Banyak orang cepat datang ke shaf shalat layaknya orang yang amat merindukan kekasih. Sayang ternyata ia datang tergesa-gesa hanya agar dapat segera pergi. Seperti penagih hutang yang kejam ia perlakukan Tuhannya.

_Ada yang datang sekedar memenuhi tugas rutin mesin agama.
Dingin, kering dan hampa,tanpa penghayatan. Hilang tak dicari, ada tak disyukuri. Dari jahil engkau disuruh berilmu dan tak ada idzin untuk berhenti hanya pada ilmu. Engkau dituntut beramal dengan ilmu yang ALLAH berikan. Tanpa itu alangkah besar kemurkaan ALLAH atasmu.

_Tersanjungkah engkau yang pandai bercakap tentang keheningan senyap ditingkah rintih istighfar, kecupak air wudlu di dingin malam, lapar perut karena shiam atau kedalaman munajat dalam rakaat-rakaat panjang.

_Tersanjungkah engkau dengan licin lidahmu bertutur, sementara dalam hatimu tak ada apa-apa. Kau kunyah mitos pemberian masyarakat dan sangka baik orang-orang berhati jernih, bahwa engkau adalah seorang saleh, alim, abid lagi mujahid, lalu puas meyakini itu tanpa rasa ngeri. Asshiddiq Abu Bakar Ra. Selalu gemetar saat dipuji orang. "Ya ALLAH, jadikan diriku lebih baik daripada sangkaan mereka, janganlah Engkau hukum aku karena ucapan mereka dan ampunilah daku lantaran ketidak tahuan mereka", ucapnya lirih.

_Ada orang bekerja keras dengan mengorbankan begitu banyak harta dan dana,lalu ia lupakan semua itu dan tak pernah mengenangnya lagi. Ada orang beramal besar dan selalu mengingat-ingatnya, bahkan sebagian menyebut-nyebutnya. Ada orang beramal sedikit dan mengklaim amalnya sangat banyak. Dan ada orang yang sama sekali tak pernah beramal, lalu merasa banyak amal dan menyalahkan orang yang beramal, karena kekurangan atau ketidak-sesuaian amal mereka dengan lamunan pribadinya, atau tidak mau kalah dan tertinggal di belakang para pejuang.

_Mereka telah menukar kerja dengan kata. Dimana kau letakkan dirimu?
Saat kecil, engkau begitu takut gelap, suara dan segala yang asing. Begitu kerap engkau bergetar dan takut. Sesudah pengalaman dan ilmu makin bertambah, engkaupun berani tampil di depan seorang kaisar tanpa rasa gentar. Semua sudah jadi biasa, tanpa rasa.

_Telah berapa hari engkau hidup dalam lumpur yang membunuh hatimu sehingga getarannya tak terasa lagi saat ma'siat menggodamu dan engkau meni'matinya? Malam-malam berharga berlalu tanpa satu rakaatpun kau kerjakan. Usia berkurang banyak tanpa jenjang kedewasaan ruhani meninggi. Rasa malu kepada ALLAH, dimana kau kubur dia?

_Di luar sana rasa malu tak punya harga. Mereka jual diri secara terbuka lewat layar kaca, sampul majalah atau bahkan melalui penawaran langsung. Ini potret negerimu : 228.000 remaja mengidap putau. Dari 1.500 responden usia SMP & SMU, 25 % mengaku telah berzina dan hampir separohnya setuju remaja berhubungan seks di luar nikah asal jangan dengan perkosaan.

_Mungkin engkau mulai berfikir "Jamaklah, bila aku main mata dengan aktifis perempuan bila engkau laki-laki atau sebaliknya di celah-celah rapat atau berdialog dalam jarak sangat dekat atau bertelepon dengan menambah waktu yang tak kauperlukan sekedar melepas kejenuhan dengan canda jarak jauh" Betapa jamaknya 'dosa kecil' itu dalam hatimu. Kemana getarannya yang gelisah dan terluka dulu, saat "TV Thaghut" menyiarkan segala "kesombongan jahiliyah dan maksiat"? Saat engkau muntah melihat laki-laki (banci) berpakaian perempuan, karena kau sangat mendukung ustadzmu yang mengatakan "Jika ALLAH melaknat laki-laki berbusana perempuan dan perempuan berpakaian laki-laki, apa tertawa riang menonton akting mereka tidak dilaknat?" Ataukah taqwa berlaku saat berkumpul bersama, lalu yang berteriak paling lantang "Ini tidak islami" berarti ia paling islami, sesudah itu urusan tinggallah antara engkau dengan dirimu, tak ada ALLAH disana?

_Sekarang kau telah jadi kader hebat. Tidak lagi malu-malu tampil. Justeru engkau akan dihadang tantangan : sangat malu untuk menahan tanganmu dari jabatan tangan lembut lawan jenismu yang muda dan segar. Hati yang berbunga-bunga didepan ribuan massa. Semua gerak harus ditakar dan jadilah pertimbanganmu tergadai pada kesukaan atau kebencian orang, walaupun harus mengorbankan nilai terbaik yang kau miliki.

_Lupakah engkau, jika bidikanmu ke sasaran tembak meleset 1 milimeter, maka pada jarak 300 meter dia tidak melenceng 1 milimeter lagi? Begitu jauhnya inhiraf di kalangan awam, sedikit banyak karena para elitenya telah salah melangkah lebih dulu.

_Siapa yang mau menghormati ummat yang "kiayi"nya membayar beberapa ratus ribu kepada seorang perempuan yang beberapa menit sebelumnya ia setubuhi di sebuah kamar hotel berbintang, lalu dengan enteng mengatakan "Itu maharku, ALLAH waliku dan malaikat itu saksiku" dan sesudah itu segalanya selesai, berlalu tanpa rasa bersalah?
Siapa yang akan memandang ummat yang da'inya berpose lekat dengan seorang perempuan muda artis penyanyi lalu mengatakan "Ini anakku, karena kedudukan guru dalam Islam adalah ayah, bahkan lebih dekat daripada ayah kandung dan ayah mertua?"

_Akankah engkau juga menambah barisan kebingungan ummat lalu mendaftar diri sebagai 'alimullisan (alim di lidah)? Apa kau fikir sesudah semua kedangkalan ini kau masih aman dari kemungkinan jatuh ke lembah yang sama?

_Apa beda seorang remaja yang menzinai teman sekolahnya dengan seorang alim yang merayu rekan perempuan dalam aktifitas da'wahnya? Akankah kau andalkan penghormatan masyarakat awam karena statusmu lalu kau serang maksiat mereka yang semakin tersudut oleh retorikamu yang menyihir? Bila demikian, koruptor macam apa engkau ini? Pernah kau lihat sepasang mami dan papi dengan anak remaja mereka. Tengoklah langkah mereka di mal. Betapa besar sumbangan mereka kepada modernisasi dengan banyak-banyak mengkonsumsi produk junk food, semata-mata karena nuansa "westernnya". Engkau akan menjadi faqih pendebat yang tangguh saat engkau tenggak minuman halal itu, dengan perasaan "lihatlah, betapa Amerikanya aku". Memang, soalnya bukan Amerika atau bukan Amerika, melainkan apakah engkau punya harga diri...

_.Siksaan Cinta Untuk yang Dimabuk Cinta...

_Cinta menurut sebahagian orang adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut dan kasih sayang.

_Setiap pemuda atau pemudi akan muncul sebentuk perasaaan untuk mencintai dan ingin dicintai oleh lawan jenisnya. Sebuah naluri Dalam pencarian cinta timbul berbagai gejolak, ada perasaan rindu, gelisah dan bahagia. Saat ini mungkin ada di antara saudaraku yang tengah galau dilanda cinta. Hati berdebar, tak dapat belajar dengan baik, selalu teringat pada sang kekasih. Bila ia ada di sisimu engkau menangis karena takut berpisah dan bila ia berada jauh darimu engkau menangis karena rindu Hati sengsara, meskipun cinta itu manis rasanya

Hari demi hari engkau sibukkan pikiranmu tentangnya. Bagaimana bila ia marah? Bagaimana bila kehilangan dirinya? Semua pikiran itu, sungguh-sungguh menyesakkan dadamu, terlebih bila kerinduanmu memuncak. Atau bahkan engkau sibuk mencari perhatiannya, menelfonnya setiap hari dan mau melakukan apa saja untuknya asalkan ia selalu bersamamu.

Kisah Seorang Muslimah
Tapi wahai saudaraku, tahukah engkau, itukah arti cinta bagimu? Mari kita dengar bersama. Seorang muslimah pernah bercerita bagaimana ia dahulu telah terperangkap dalam cinta yang tak tentu dan tak pasti. Ia mencari-cari cinta dan entah mengapa ia merasa terlindungi dengan seorang laki-laki di sisinya sehingga ada yang melindunginya, memperhatikannya dan menyayanginya. Ia menyukai dan berupaya agar sang pujaan hati menjadi miliknya. Namun, apa yang terjadi setelah ia mendapatkan hati sang kekasih? Entah dari mana datangnya (pastilah hidayah AllahSubhanahu wa Taala) , ia merasakan takut bila kematian menjemputnya.., maka apa yang akan ia katakan kepada Allah Subhanahu wa Taala, sedang setiap hari melakukan dosa. Terlebih ia pernah mendengar Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda, Perlahan-lahan dalam segala hal adalah baik kecuali dalam amalan untuk akhirat.

Ia pernah berfikir untuk bertaubat di kemudian hari saja. Namun ia berfikir pula, bagaimana bila kematian itu datang kepadanya dengan tiba-tiba Terjadi gejolak dalam hatinya antara yang haq dan yang batil Yang manakah yang akan dimenangkannya?
Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya) Dan adapun orang-orang yang takut akan kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya). (QS.An Naziat : 37- 41)

Alhamdulillah, ia memilih jalan Illahi, mengenakan jilbab, dan memutuskan hubungan dengan pria itu. Memutuskan dengan apa yang disebut pacaran. Membuang jauh cinta nafsu yang tiada gunanya, yang hanya membuang-buang waktu. Yang ia inginkan hanyalah hubungan halal, pernikahan. Pernikahan dengan pria yang shaleh. Kini ia mencari perlindungan hanya dari Allah Subhanahu wa Taala. Cukuplah Allah Subhanahu wa Taala sebagai sebaik-baik pelindung

Cintai Penciptamu
Allah Subhanahu wa Taala, lupakah engkau akan Dia? Coba engkau fikirkan.. Sesungguhnya hanya Allah Subhanahu wa Taala yang mencintaimu. Bagaimana tidak? Sedang Ia yang menciptakanmu, Ia yang memberimu makan setiap hari dan hanya Ia yang mengertimu melebihi dirimu sendiri. Bila engkau menyangka bahwa manusialah yang menyayangimu, engkau salah besar saudaraku. Siapakah yang menciptakan manusia-manusia itu? Allah Subhanahu wa Taala. Siapakah yang menumbuhkan rasa sayang di dada manusia-manusia itu hingga sampai kepadamu? Allah Subhanahu wa Taala. Jadi, siapakah yang yang benar-benar mencintaimu? Allah Subhanahu wa Taala. Lalu kepada siapakah sepatutnya, selayaknya dan seharusnya engkau serahkan cintamu? Kejam sekali bila engkau menjawab akan memberikan cintamu kepada selain Dia. Apakah engkau hendak membuat tandingan dalam mencintai Allah Subhanahu wa Taala?

Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah, maka mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya,dan bahwa Allah amat berat siksaanNya (niscaya mereka menyesal). (QS. Al Baqarah : 165)

Yang paling mengherankan adalah bila engkau beriman kepada Allah Subhanahu wa Taala namun engkau tidak mencintai-Nya, engkau membutuhkan-Nya namun engkau berpaling dari-Nya. Wahai saudaraku kaum muslimin Sadarkah engkau, bagaimanapun durhakanya dirimu, Allah Subhanahu wa Taala tetap memberikan rahmat-Nya padamu. Ia sungguh Maha Pemurah Maha Penyayang dan Maha Penerima Taubat. Selangkah kau pada-Nya seribu langkah Ia padamu. Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah hendaklah ia mengamati bagaimana kedudukan Allah dalam dirinya. Sesungguhnya Allah menempatkan hamba-Nya dalam kedudukan sebagaimana dia menempatkan kedudukan Allah pada dirinya.
( HR. Al Hakim)

Tingkat Cinta
Ada 3 macam cinta di dalam hidup ini :
1. Cinta tertinggi adalah cinta kepada Allah Subhanahu wa Taala dan Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam
2. Cinta tengah adalah cinta kepada orang tua, saudara, suami/isteri, kerabat karena Allah Subhanahu wa Taala
3. Cinta terendah adalah cinta yang menomorduakan Allah Subhanahu wa Taala dan Rasul-Nya.

Tanda-Tanda Cinta
Saudaraku kaum muslimin, ulama Ibnu Qayim Al Jauziah mendefinisikan seseorang dikatakan sedang dilanda cinta bila telah ada tanda-tanda :

1. Menghujamkan pandangan mata
Dapatlah kita ketahui orang yang dimabuk cinta akan selalu memandang kepada yang dicinta.

2. Malu-malu bila yang dicinta memandangnya
Itulah salah satu sebab mengapa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam melarang shalat dengan menengadah ke atas , namun haruslah menunduk ke bawah sebagai adab menghadap Yang Maha Tinggi. Bahkan rajapun akan marah bila pengikutnya berani menatap wajahnya dan tidak menunduk ke bawah sebagai tanda hormat dan segan.

3. Banyak mengingat dan membicarakan dan menyebut namanya
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh) maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.�(QS. Al Anfal : 45)

4. Tunduk pada perintah yang dicinta dan mendahulukannya daripada kepentingan sendiri.
Katakanlah : Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun Maha Penyayang. (QS. Ali Imran :31)

5. Memperhatikan perkataan yang dicinta dan mendengarkannya
Bacalah Al Quran kepadaku.
Adakah saya membacakannya kepada engkau, padahal ia diturunkan kepada engkau?
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, Aku suka diriku mendengarkannya dari orang lain.
Maka saya membacakan sejak permulaan hingga ayat :
Maka bagaimanakah (keadaan orang-orang kafir nanti) apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dati tiap-tiap ummat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai ummatmu). (QS. An Nisaa: 41). Beliau bersabda, Cukup sampai di situ. Maka saya mengangkat kepala memandang beliau, yang ternyata beliau meneteskan air mata. (HR. Bukhari & Muslim)

6. Mencintai rumah dan tempat kekasih
Ribuan kaum muslimin setiap tahunnya mendatangi Kabah. Mereka meninggalkan negeri mereka menuju Mekkah demi memenuhi panggilan Allah Subhanahu wa Taala. (QS. 2:26-27)

7. Mencintai apapun yang dicintai kekasih
Anas bin Malik menyenangi labu, karena dia melihat Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam selalu memandang ke arah hidangan labu di atas mangkuk.

8. Berkurban untuk mendapatkan keridhaan yang dicinta
Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mumin dan dari diri mereka sendiri.(QS.Al Ahzab : 6)

Cinta Sejati
Mengapakah saudaraku kaum muslimin seringkali kembali kepada Allah Subhanahu wa Taala hanya bila ditimpa kesusahan saja, sedang dikala senang engkau tertawa sepuasnya hingga lupa akan Allah Subhanahu wa Taala. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Taala selalu bersama hamba-hambaNya dikala suka dan duka Sadarkah kau, Allah Subhanahu wa Taalaitu kekal, sedangkan makhluk-Nya dapat binasa. Bagaimana mungkin engkau mengharapkan cinta manusia yang tak kekal, terlebih mencintai manusia yang dia sendiripun tak tahu sampai kapan akan memberikan cintanya kepadamu Yang demikian itu akan membuatmu terombang-ambing pada cinta yang tak jelas adanya, menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan dalam hatimu. Sampai kapankah engkau akan terus dalam keadaan seperti ini? Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
Paling kuat tali hubungan keimanan ialah cinta karena Allah dan benci karena Allah. (HR.Athabrani)

Engkau akan sangat rugi bila memperturutkan cinta nafsumu. Cinta nafsu itu akan hilang seiring dengan waktu, sedang cinta Allah Subhanahu wa Taalaitu kekal. Sejak engkau berupa setetes mani hingga kelak engkau di surga atau neraka, Allah Subhanahu wa Taala-lah yang selalu bersamamu. Orang tua hanya menemanimu sejak engkau lahir hingga kematianmu. Demikian pula kekasih, hanya bersamamu dalam beberapa masa.

Saudaraku, dalam satu hati tidak mungkin ada dua cinta, salah satunya harus kau keluarkan dari hatimu. Ingatlah, barangsiapa mencintai selain Allah Subhanahu wa Taala, maka ia akan disiksa denga cinta kepada selain-Nya itu. Bila engkau rasakan gelisah setiap hari karena si dia, hati berdebar tak tenteram, kerinduan yang menyesakkan dada, maka berhati-hatilah karena bisa jadi siksa Allah Subhanahu wa Taala itu, telah diturunkan atasmu. Pada hatimu. (AW)

^Hudzaifah.org
Referensi :
Kitab Al Quranul Karim
Kitab Taman Orang yang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu
Kitab Telefon Cinta

Dengan Revisi (Pernah diterbitkan di Bulletin Shobirin, Bulletin SMUNSA Bogor, Edisi 1/ 2000 M)

!!!

_semua org psti ad kekurngn dri atz kelebihnNy driNy..
bahKn tak ad semua individu it sama apaLagi hatiNy

_ketika.. kHiLaf, emosi, mauPun kepercyaan it.. ad...
It sLh satu ujian,, yg hrz diHadapi...

_sebab dri keputzn it... hrz diPkirKn masak”.. baiik dri segiMnPun
_criLh.. jLn keLuar atz semua yg diHadapi bRsama...
_pendPt bLh bRbeda.. tpi ambiLah.. mn yg paling tRbaik...
criLh penDpt yg benar” real dri brbagai sumber
_semua org psti ad kekurangn!! No body is perfect....!!
jdiKn Lh kekurngn it mnjdi bRarti n special bgi dri qt pribadi...

_biLa ingn diMengerti.. mka mengertiLh oRh lain
_bila ingn dipercaya.. mka percayaLh org lain
_bila ingn disayangi.. mka sayangiLh org lain
_bila ingn dihargai.. mka hargaiLh oRg lain
4 u’r heart.....

_biLa tak ingn diKecewaKn.. mka jgn kecewaKn org lain
_biLa tak ingn disakiti.. mka jgn sakkiiti org lain

jdiknLh kekurangn it.. mnjdi speciaL& beRarti... sgdtt
_

_...sakitd sbg Lahan sbar&tafakur.._

_ Rasulullah pernah bersabda "Perumpamaan orang muslim adalah tangkai padi yang terkadang tegak dan terkadang menunduk, sementara perumpamaan orang kafir adalah biji-bijian hanya kuat lalu akan jatuh" (H.R. Thabrani). Ini artinya sakit termasuk tanda-tanda orang muslim yang baik.

Rasulullah juga bersabda "Seorang mu'min yang sakit, ia tidak mendapatkan pahala dari sakitnya, namun diampuni dosa-dosanya" (H.R. Thabrani). Dalam hadist lain riwayat Anas Rasulullah bersabda "Seorang mu'min yang sakit lalu sembuh, maka ia laksana salju yang turun dari langit, karena bersihnya" (H.R. Bazaar).

_Dalam hadist lain dikatakan :"Ketika seorang hamba diberi sakit pada badannya, maka Allah berkata kepada malaikat "tulislah kebaikan-kebaikan yang biasa dilakukannya ketika sehat, kalau ia sembuh mandikanlah ia dan bersihkan. Kalau ia meninggal maka Allah mengampuninya" (H.R. Ahmad).

Orang yang sakit dianjurkan untuk mengeluhkan sakitnya kepada Allah, karena Allah akan mendengarnya. Orang sakit juga diharuskan berobat dan berdoa untuk kesembuhannya.

_Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan, Innalillahi wa inna ilaihi raaji`uun (Q.S. Albaqarah: 155-156).�

_Semoga Allah SWT yang menguasai tubuh kita memberikan karunia kesehatan lahir dan batin yang dapat disyukuri. Sebab ada saatnya sehat yang tidak disyukuri mengantarkan orang kepada maksiat. Kalaupun Allah memberikan ujian sakit, mudah-mudahan orang yang sakit itu bisa menyikapinya dengan sabar.

_Sebab, adakalanya orang yang sakit menjadi hina karena ketidaksabarannya dan orang yang sehat menjadi hina karena ketidaksyukurannya. Ada beberapa akhlak sabar yang sebenarnya bisa kita latih saat kita sakit. Pertama-tama kita harus sabar dalam berprasangka baik kepada Allah. Dengan begini kita akan menyadari bahwa tubuh ini sebenarnya milik Allah bukan milik kita. Sedikit pun kita tak punya kuasa pada tubuh ini. Karena kita sadar kalau tubuh ini bukan milik kita tetapi milik Allah, sehingga kuasa-Nya tak akan bisa dicegah oleh makhluk. Meski dokter-dokter diturunkan untuk menolong kita, tanpa kehendak-Nya, sakit yang kita alami tak akan sembuh-sembuh, betapapun gagahnya tubuh kita.

_Namun, Allah tidak akan membebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya. Sakit yang menimpa tubuh kita sudah pasti telah diukur oleh Allah. Sesakit apa pun derita yang kita alami pasti sudah diukur. Bahkan sampai yang "luar biasa" pun telah diukur oleh Allah. Tidak mungkin Allah memberikan kepada kita sesuatu yang tidak sanggup kita pikul. Karena yang menciptakan saraf sakit juga Allah Yang Maha Kuasa.

_ Maka yakinilah selalu bahwa setiap sakit yang kita derita pada hakikatnya sudah diukur oleh Allah. saya adalah milik Allah, Allah sangat mampu berbuat apa saja kepada diri ini. Wallahu a�lam bish showab.***

Prinsip” Yang membantu anda bisa semangat setiap saat

1. Kesadaran
Ketika anda sadar sepenuhnya atas diri anda, maka anda menjadi tuan bagi diri anda sendiri. Anda jadi pemimpin bagi diri anda sendiri. Anda mengambil kendali diri anda. Anda bukan hanya sadar atas fisik, pikiran, dan perasaan anda. Anda bahkan sadar atas pertempuran di dalam diri anda. Yap, pertempuran dalam diri antara ego (nafsu) dan nurani anda. Anda tahu di dalam diri anda ada pertempuran. Anda jadi penonton pertempuran itu. Kepada siapa anda berpihak terserah anda. Anda punya kekuatan untuk memilih salah satu diantara keduanya, atau tidak memilih sama sekali.
2. Free Will
(Kebebasan Berkehendak/Memilih)
Free Will adalah kekuatan anda untuk bebas memilih hal-hal yang baik untuk anda. Orang yang telah sadar dan free will-nya aktif, maka ia akan dengan mudah memilih memihak pada nurani untuk mengalahkan dan mengendalikan ego (nafsu). Dua hal ini lah (kesadaran dan free will) yang membuat orang-orang hebat selalu bisa bertahan dan keluar dari berbagai kesulitan.
3. Keyakinan
Seorang pengamen jalanan memenangi Indonesian Idol. Yap, itulah yang telah Aris buktikan pada kita semua. Darimana kemenangan itu bermula? Keyakinan!. Keyakinan Aris lah yang membakar dirinya untuk ikut audisi dan menjalani proses dengan penuh semangat. Keyakinan bagaimana? Keyakinan bahwa ia layak dan berkemampuan untuk menjadi Indonesian Idol. Dan keyakinannya pun benar dan terbukti.
Ketika keyakinan anda tak tergoyahkan, semangat anda akan terus terbakar setiap saat. Memang api semangat itu sesekali redup. Tapi ia tak akan pernah mati. Ia bahkan terus membesar.
4. Tujuan yang membakar.
Tak ada tujuan, tak ada semangat! Hidup tanpa tujuan apapun akan melemahkan anda. Anda hanya akan menjalani rutinitas yang sangat membosankan. Bahkan punya tujuan pun belum tentu membuat anda semangat setiap saat. Anda bukan hanya butuh sekedar tujuan. Anda butuh tujuan yang membakar. Tujuan yang membuat anda tidur larut malam dan bangun shubuh. Tujuan yang sangat penting untuk diri anda. Tujuan yang bisa membuat anda rela berkorban apapun deminya. Nah, tetapkan lah tujuan yang seperti ini, dan semangat anda meraihnya tak akan pernah padam. Sang semangat akan terus membara dan membakar anda.
5. Tekad
Tekad, niat super kuat yang membuat anda bertahan dalam badai apapun dalam mencapai tujuan anda. Tekad adalah sebuah kesadaran akan kesulitan yang akan menghadang di perjalanan. Dengan tekad, anda justru akan semangat ketika kesulitan menghadang. Anda sadar, hanya dengan mengatasi berbagai kesulitan lah, maka keinginan anda akan tercapai. Justru dengan kesulitan lah anda menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih mampu, lebih yakin, dan lebih bersemangat. Anda juga sadar bahwa manusia memang diciptakan untuk menghadapi kesulitan-kesulitan besar. Itulah kepercayaan Tuhan pada manusia yang terbesar.
6. Disiplin
Disiplin berarti hanya melakukan hal yang benar dan penting untuk anda. Tidak masalah apakah hal yang benar dan penting itu anda sukai atau tidak. Dan memang sangat mungkin hal yang benar dan penting itu justru tidak menyenangkan, membuat anda menderita dan menimbulkan kesakitan-kesakitan fisik, mental, finansial, dan sosial. Tapi disiplin benar-benar membebaskan jiwa anda. Dan jiwa yang bebas merdeka membuat anda semangat setiap saat.
7. Fokus
Fokus adalah sebuah janji untuk berada di jalur anda, apapun yang terjadi di jalur itu. Bila anda telah memilih untuk berbisnis jualan sayuran misalnya, maka tetaplah di jalur itu, meski berbagai kesulitan menghadang. Ketika anda tetap di jalur anda (fokus), maka anda akan lebih ahli dari waktu ke waktu. Berbagai kesulitan di jalur anda itu telah anda kenali, dan anda ahli dalam mengatasinya. Anda bahkan terus makin cepat dalam melakukannya. Anda memang menapaki jalur anda dari nol. Tapi tingkat anda terus meningkat. Anda tidak pernah kembali ke tingkat nol lagi. Itulah keuntungan fokus.

_Masalah dengan orang yang tidak fokus adalah mereka harus memulai dari nol terus menerus untuk berbagai jalur yang mereka pilih. Dan ini jelas menghamburkan sumberdaya.
Nah, saudara... selamat bersemangat. Setiap saat!!!
^__^

La tahzan^__^

_aLLah maafKn hamba yang seringkaLi Lebih mencintai dunia & meLupakan wjah" cinta Lain yang abadi dan tak prnh bRakhir duka

_Mengapa harus kata jatuh yang berada didepan kata"Cinta"?

_apaKh cinta memang seLaLu identik dengan musibah&MaLapetaka?

_mengapa harus ada kata mati yang berada dibelakang kata Cinta?

_apakh cinta mMg seLaLu menghadirkan segumpaL Lara&te2s air mata ?

_sejumlah kisah, sejumlah peristiwa, lahir, dan tumbuh bersama cinta

_tak jarang trdapat Luka disetiap akhir cerita,
ya.. Luka yg tramat pedih

_luka yg brakhir dg tangisan piLu&kesedihan



_tpi,,,,q akn tak biarKn terlarut menyesaLi&tRLaLu dLm...
_ jk tak ingn diKecewaKn,, jgn prnh mengecewaKn ,,,

_diBeri hrapan y seMu itlh yg menyakitKn..
_Lbh baik memBeri 2 tRbaik..

_tujuan&niatpun akn menghasiLkn .. semua yg lbh suci dan beRarti..
tak seniLai dg apaPun..

_ selaLu ada jLn teRbentang,, selaLu ada kemungkinan 2 menang...

_jgn tRLaLu Larut..........
La tahzan...^

Sabtu, 16 Januari 2010

Aku Harus Jujur

maafkan kali ini
maafkan kali ini
aku harus jujur
kau harus tahu siapa
aku sebenarnya

terpikir dalam benakku
tentang cinta terlarang
selama ini ku pendam

jangan salahkan keadaan ini
semua adalah keterbatasanku saja
tak mampu menjadi yang kau mau
aku mencoba dan aku tak mampu

tak bisa lagi mencintaimu
dengan sisi lainku
aku tak sanggup menjadi biasa
aku tak sanggup

tak ada satu pun yang mungkin bisa
terima kau seperti aku
ku mohon jangan salahkan aku lagi
ini aku yang sebenarnya

tak mampu menjadi yang kau mau
aku mencoba dan aku tak mampu


maafkan kali ini
aku harus jujur



Yesterday at 5:32pm